Otomotifnet.com - Tak diragukan program relaksasi PPnBM DTP (Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah), terbukti efektif dongkrak perekonomian nasional selama pandemi Covid-19.
Kebijakan yang diluncurkan Pemerintah sejak Maret 2021 tersebut, nyatanya ampuh menggenjot utilisasi industri otomotif nasional. Serta menjadi game changer perekonomian saat pagebluk.
Relaksasi PPnBM DTP mampu meningkatkan volume penjualan mobil, penyerapan tenaga kerja lebih tinggi, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan pendapatan negara.
Sehingga pada akhirnya membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. Fakta tersebut diungkap dari hasil kajian evaluasi dampak oleh ISI (Institute for Strategic Initiatives).
Baca Juga: Bangga! Industri Otomotif Jadi Penyumbang Devisa Terbesar Kelima Indonesia
Kesimpulan tersebut disampaikan dalam webinar (19/8/2021) bertajuk “Evaluasi Dampak Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Terhadap Perekonomian Nasional, yang dihajat Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).
Seperti disampaikan Luky Djani, Direktur ISI. Bahwa industri otomotif merupakan sektor yang memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap sektor-sektor yang terkait dengannya.
“Kehulu, sektor otomotif, telah meningkatkan demand atas output sektor seperti industri komponen mesin, ban, valve, filter dan lain sebagainya,”
“Sementara itu, ke hilir produk otomotif telah berdampak terhadap sektor pembiayaan keuangan, alat transportasi dan lainnya,” papar Luky.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR