Otomotifnet.com - Seperti diketahui, telah dimulai pembangunan pabrik baterai Electric Vehicle (EV) hasil kerjasama Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi (15/9/2021).
Pabrik manufaktur sel baterai tersebut dikabarkan merogoh kocek investasi total sebesar USD 1,1 miliar, atau setara Rp 15,664 triliun (kurs Rp 14.240).
Kesepakatan investasi telah terlaksana sejak Juli lalu, dan kini pabrik baterai Hyundai dan LG mulai dibangun diatas lahan seluas 330.000 meter persegi. Berlokasi di Karawang New Industry City, Jabar.
Joint venture antara Hyundai dengan LG, masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50 persen.
Pembangunan pabrik akan diselesaikan pada semester pertama tahun 2023, sedangkan produksi sel baterai secara massal di fasilitas baru ini diharapkan dapat dimulai pada semester awal tahun 2024.
Saat beroperasi secara penuh, fasilitas ini ditargetkan dapat memproduksi 10 GWh sel baterai lithium-ion, dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahunnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit BEV.
Baca Juga: Bukan Main, Pabrik Baterai Hyundai Bisa Penuhi Permintaan 150 Ribu Baterai Mobil Listrik
Selain itu, fasilitas ini juga akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh, agar dapat memenuhi pertumbuhan permintaan BEV di masa yang akan datang.
Sel baterai yang diproduksi di Karawang ini akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia, yang dibangun di atas platform khusus BEV dari Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR