Otomotifnet.com - Spontan menginjak pedal rem atau gas saat mobil pecah ban bisa berujung fatal.
Sebab, tindakan injak pedal rem atau gas saat mobil pecah ban ini justru menjadi pemicu mobil terbalik.
"Mobil yang mengalami pecah ban biasanya berujung kejadian fatal bahkan kemungkinan selamatnya kecil," ujar Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) saat dihubungi, (14/9/21).
Namun menurut Sony, pecah ban yang bisa mengancam keselamatan dapat dicegah dengan beberapa langkah.
"Pecah ban bisa diantisipasi dengan menjaga kondisi dan tekanan angin pada ban kendaraan," terangnya.
Baca Juga: Daihatsu Xenia Pecah Ban di Tol Cipularang Berakhir Terbalik, Isi 8 Penumpang, 3 Meninggal Dunia
"Selain itu mengantisipasi pecah ban juga bisa dengan mempertahankan kecepatan mobil di 60 sampai 70 kilometer per jam," ucap Sony.
Ia mengatakan, mencegah mobil kecelakaan akibat pecah ban bisa dimulai dengan bersikap tenang dan mempertahankan posisi kemudi.
Tujuannya yaitu agar laju mobil tetap normal dan mengarah ke depan.
"Setelah itu, kaki pengemudi sebaiknya tidak menginjak pedal apapun seperti rem atau gas. Jadi biarkan mobil melambat dengan mengandalkan engine brake," jelas Sony.
Jika hal di atas sudah dilakukan, mobil bisa segera menepi ke tempat yang lebih aman.
"Lalu saat laju mobil yang pecah ban sudah terkendali, bisa menyalakan lampu hazard sebagai tanda mobil dalam kondisi darurat," imbaunya.
"Setelah itu arahkan mobil ke sisi kiri hingga bahu jalan untuk berhenti," sambung Sony.
Menurutnya, menginjak rem atau gas saat mobil mengalami pecah ban berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
"Pengemudi yang menginjak rem saat mobilnya pecah ban, maka berat ban yang pecah ini semakin besar," jelasnya.
"Sehingga posisi mobil akan semakin menekuk dan tidak lurus, kemungkinan besarnya mobil bisa terbalik," ungkap Sony.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR