Otomotifnet.com - Tak sedikit pemilik mobil yang pindah dari bengkel resmi ke umum untuk melakukan servis setelah masa garansi yang diberikan habis.
Ada beberapa faktor yang jadi pertimbangan para pemilik mobil beralih dari bengkel resmi, salah satunya adalah faktor efisiensi sehingga kemudian memutuskan untuk ke bengkel umum.
Hal tersebut dibenarkan oleh Tegar Ardisura Raharja, selaku Head of After Sales Marketing & Promotion Section After Sales Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
"Ketika masa garansi kendaraan tidak berlaku, banyak customer yang cenderung melakukan perawatan di bengkel umum," ujar Tegar di acara virtual yang diadakan MMKSI (29/9/2021).
Meski begitu, Tegar mengingatkan konsumen harus mempertimbangkan soal history perawatan di bengkel resmi jika ingin servis di bengkel umum.
Memang biaya perawatan di bengkel umum bisa dibilang lebih rendah, namun history kendaraan secara berkala tetap tercatat.
Baca Juga: Ganti Kampas Rem Xpander di Bengkel Spesialis Lebih Irit, Mulai Rp 150 Ribuan
"Kalau di bengkel resmi, apabila ada kerusakan bisa diprediksi terlebih dahulu dan dapat mencegah kerusakan menjadi lebih parah," katanya.
Selain itu, jika konsumen servis ke bengkel resmi akan mendapat jaminan komponen yang orisinal.
Menurut Tegar, hal itu juga yang dapat membuat harga jual kembali akan tetap tinggi.
"Jaminan genuine parts dan yang terpenting, harga jual kembali juga akan tetap tinggi karena melakukan perawatan di bengkel resmi," jelasnya.
Untuk itu, Tegar pun menjelaskan kalau Mitsubishi Motors memiliki program extended smart package bagi yang habis masa garansinya.
"Konsumen bisa mempertimbangkan datang lagi untuk datang servis ke bengkel resmi, karena kami punya program perpanjangan masa garansi, bisa lebih hemat biaya 27 persen," tutupnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR