Otomotifnet.com - Viral video salah satu truk tangki BBM milik Pertamina tepergok 'kencing' di jalan.
Kencing di jalan dalam artian menjual BBM secara ilegal di jalan.
Video ini viral dari unggahan akun Instagram @romansasopirtruck dengan narasi BBM tersebut ditampung oleh pengepul.
"Ini truk tangki 'kencing' di pinggir jalan, pantesan banyak kiriman yang kurang karena dikencingin di pinggir jalan. Sudah janjian sama pengepul, semuanya sudah siap untuk eksekusi," kata pria dalam video.
Informasi yang didapat, peristiwa tersebut terjadi di tepi jalan raya Warung Asem, kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Sopir Tangki Pertamina Ketahuan 'Kencing', Comot Satu Hingga Dua Liter BBM
Bahkan dalam video terekema jelas, truk tangki milik Pertamina tersebut memiliki nomor polisi G 1920 DE.
Terdengar suara bernada kesal dari perekam video yang berkata bahwa solar menghilang dari SPBU dikarenakan ulah nakal Awak Mobil Tangki (AMT) yang dipergokinya.
Sambil terus merekam, pembuat video juga memperlihatkan sebuah KTP pemilik mobil berisi jeriken yang diketahui sebagai pengepul solar ilegal bernama Witono, warga Dukuh Kedungmiri, Desa Kasepuhan, Kecamatan Batang Kota.
Adapun dua orang AMT yang terdiri dari pengemudi truk tangki bernama Prawito dan kernet bernama Fendi terlihat pasrah saat direkam oleh pembuat video.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Batang, AKBP M Irwan Susanto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan awal terkait beredarnya informasi masyarakat melalui unggahan video yang masih viral di medsos tersebut.
View this post on Instagram
"Kita masih melakukan kegiatan penyelidikan awal dengan menurunkan teman-teman dari Polsek maupun Satreskrim seperti apa nanti kebenaran informasi yang ada di medsos," terangnya, (2/11/21).
Dijelaskannya, sebagai langkah awal pihak kepolisian melakukan kegiatan penyelidikan kemudian menginventarisir masalah, cek kebenaran dari truk tangki yang beredar di medsos.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho mengatakan tidak membenarkan praktik sebagaimana yang terjadi pada video yang viral di media sosial.
"Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 16 Oktober 2021 sore di Batang, kami tidak mengizinkan oknum dimaksud untuk beroperasi di instalasi kami berdasarkan hasil investigasi kami terkait kejadian tersebut," ujarnya.
Saat ini Pertamina terus memonitor kebutuhan energi secara real time melalui digitalisasi dan Pertamina Integrated Command Centre (PICC).
Baca Juga: Enggak Mau Rugi Lah, Satu Truk Tangki Pertamina Bisa Angkut Beberapa Jenis BBM
Mulai dari produksi, proses pengiriman, dan konsumsi di lapangan akan selalu dipantau memastikan kebutuhan energi aman.
"Kami juga akan selalu mencocokkan data antara jumlah BBM yang diantar dengan BBM yang dibongkar muat di SPBU serta memastikan jumlahnya sesuai," jelasnya.
Ia meminta, apabila masyarakat menemukan praktik penimbunan dan penyalahgunaan BBM, dapat melaporkan ke pihak kepolisian atau Call Center Pertamina 135.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak aparat penegak hukum terkait indikasi penimbunan BBM atau pelanggaran hukum lainnya," pungkasnya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR