Otomotifnet.com – Busi merupakan komponen yang jadi ujung tombak sistem pengapian pada mobil bermesin bensin.
Part ini bila menurun kinerjanya, bisa juga loh bikin emisi gas buang jadi jelek.
Sebab bila percikan listrik yang dihasilkan busi menurun kualitasnya, akan membuat hasil pembakaran jadi tidak optimal, sehingga mempengaruhi emisi gas buang.
Makanya kalau ingin emisi gas buang mobil kesayangan terjaga agar selalu ramah lingkungan, perhatikan perawatan komponen yang satu ini.
Baca Juga: Mantap! Busi NGK MotoDX Dipercaya Jadi Busi Resmi PON XX Papua, Karena Punya Kemampuan Ini
Nah, coba Anda ingat-ingat kapan terakhir kali melakukan penggantian busi pada mobil kesayangan.
Kalau menurut informasi di buku service manual yang biasa disertakan dalam pembelian mobil, penggantian busi ini maksimal dilakukan setiap jarak tempuh 20 ribu kilometer.
“Tapi misalnya belum masuk jarak tempuh yang dianjurkan namun kondisi busi terlihat sudah tidak bagus, sebaiknya segera diganti,” saran Diko Octaviano, Technical Suppot PT NGK Busi Indonesia beberapa waktu lalu.
Kondisi busi yang dimaksud Diko ada beberapa macam, antara lain, “Bila ground atau center electrode sudah terkikis, sebaiknya segera ganti busi baru,” tukasnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR