Konsep motor dipilih model dual-purpose atau all terrain alias segala medan, seperti Scrambler maupun Tracker.
“Bisa dipakai main ke hutan atau gunung dan lebih pas melewati jalan yang rusak tapi tetap pede dipakai bergaya,” ujar Yayack.
Desain dan pengembangan motor awalnya dilakukan oleh Retrosyndicate, kemudian baru disebarkan ke bengkel UKM lain untuk membuat masing-masing komponen.
“Bagaimana berpikiran desain bukan hanya bagus di mata kami, tapi juga di mata orang banyak. Karena bukan hanya dijual ke personal, jadi harus memikirkan hal yang lebih umum,’ jelasnya.
Baca Juga: Honda CRF150L Dan CB150 Verza Beradu, Mesin Kembar, Tenaga Dan Torsi Beda
Pembuatan berikut pemasangan komponen baru ini menyesuaikan dengan braket bawaan motor. Jadi yang mengalah adalah part yang akan dipasang.
Sederet bodywork baru seperti tangki bensin, sepatbor depan-belakang, side box, alas jok sampai skidplate dibuat menggunakan pelat galvanis. Ketebalannya 1,2 mm, serta 1,4 mm dan 1,8 mm.
“Teman-teman bengkel yang mendapat tugas membuat part beberapa kali bolak-balik ke Retrosyndicate agar mutu dan kualitas komponen punya standar yang baik,”
“Bisa aja saya benerin sendiri di workshop, tapi kalau seperti itu tidak mengajarkan anak-anak makanya saya balikin ke mereka,” tambah Yayack.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR