Otomotifnet.com - Kapan sih suspensi belakang bawaan motor harus diganti? Di sini kasusnya diganti bukan karena rusak, tapi kinerjanya tak mampu lagi memenuhi kebutuhan pengendara, kedati sudah dimodifikasi.
Bisa begitu karena sok bawaan pabrik mesti sudah dimodifikasi tetap memiliki batasan, utamanya dari segi material dan kemudahan setingan suspensi.
Sehingga penggantian suspensi pakai produk aftermarket yang satu step di atas suspensi standar mesti dilakukan.
Tapi, bukan suspensi racing dengan sederet fitur yang terbuat dari material eksotis dan harga selangit.
Baca Juga: Harga Busi Yamaha NMAX Murah Meriah, Enggak Sampai Rp 20 Ribu di Bengkel Resmi
Suspensi aftermarket 'step pertama' yang dibahas kali ini punya harga yang terjangkau, tapi dengan setelan lebih banyak dari sok standar.
Selain itu, material serta build qualitynya lebih bagus dari sokbreker bawaan motor.
“Fitur di suspensi ada tiga yang utama; preload, compression dan rebound,” buka Eddy Saputra, Direktur PT Sena Autopart distributor resmi Ohlins di Indonesia.
Pemilihan suspensi aftermarket kami contohkan pada beberapa merek, dengan tingkat pendekatan upgrade yang sedikit berbeda.
Kami mulai dari RCB. Merek asal Malaysia ini cukup digemari sebagai pengganti suspensi standar. Terutama untuk kebutuhan riding harian.
Pemilik motor dapat memilih tipe A2, tipe basic yang dilengkapi dengan adjustable spring preload.
RCB tipe entry level tersebut punya diameter piston rod 10 mm dengan big damper piston berdiameter 20 mm.
Dengan setelan preload, dapat diatur tingkat kekerasan per yang diinginkan. Harganya juga relatif terjangkau, mulai dari Rp 400 ribuan.
Baca Juga: PCX 150 Tampil Seperti Moge, Lampu Fortuner VRZ, Konsep Warna Dari BMW
Lalu ada tipe VS, tipe menengah dengan harga mulai Rp 1,5 juta. Tipe VS punya setelan adjustable rebound damping dan spring preload.
Terdapat juga setelan panjang sok sampai 5 mm. Selain itu, ada piggyback tank untuk menampung gas nitrogen.
Model ini punya diameter piston rod 14 mm, serta big damper piston 35 mm.
Secara material, bagian top mount terbuat dari forged alloy. RCB VS turut dibekali dengan 1 set per tambahan yang lebih empuk.
Tipe tertinggi RCB VD, secara fisik dan fitur sama dengan tipe VS, tetapi ada tambahan adjustable compression.
Jadi tingkat kompresinya dapat disetel. Harganya bisa dibilang masih ramah kantong, mulai dari Rp 1,9 juta.
Selanjutnya merek dari negeri asal Ratu Elizabeth, Nitron. Merek ini menyediakan beberapa range suspensi, mulai dari entry level sampai high end.
Meski asal Inggris, suspensinya dibuat di Jepang. Masing-masing punya tingkat penyetelan yang berbeda.
Baca Juga: RCB Hadirkan Pelek Ganteng untuk Vario, Dibanderol Rp 1 Jutaan Aja
Pada merek ini kami fokus dengan tipe NTR R1. Suspensi ini punya spesifikasi 14 mm piston rod, large 40 mm piston design dan internal gas reservoir dengan nitrogen gas charged.
NTR R1 dapat disetel spring preload dan length adjustment atau setelan panjang sok.
Kemudian ada rebound adjustment. Secara material, sok ini terbuat dari hard anodize aluminium yang tentu lebih bagus dari sokbreker standar motor.
“Meskipun terbilang basic, tapi sudah bisa melakukan penyetelan soal riding feel dibandingkan dengan suspensi standar,” ujar Yongky dari Digioto yang ikut memasarkan suspensi ini.
Pendekatan yang berbeda dilakukan oleh Ohlins. Pengkategoriannya berdasarkan penggunaan, yaitu harian atau racing. Tentu yang akan kami bahas tipe harian.
Suspensi Ohlins untuk harian ini didesain sesuai dengan kebutuhan motor.
“Kalau di Ohlins itu bukan berdasarkan fitur, tapi kebutuhan motor. Contoh di Yamaha Mio, itu hanya ada dua fitur, preload dan compression."
"Kenapa diperlukan itu? Karena dia sudah tidak perlu lagi pakai rebound, karena cepat-lambatnya sudah diatur di dalam suspensi,” jelas Eddy.
Baca Juga: XMAX Pasang Brembo Kuning dan Sokbreker Ohlins, Semua Akibat Ketipu Tampang!
Perbedaan lainnya ada pada spring preload adjuster, di Ohlins berdasarkan milimeter.
Setiap putaran berarti satu milimeter, karena jarak antar ulir preload adjuster 1 mm. “Nanti setelan tinggal disesuaikan kebutuhan, tergantung bobotnya,” tambah Eddy lagi.
Dengan metode seperti ini, upgrade dari suspensi standar dirasa lebih maksimal karena menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing motor.
Tipe motornya pun hampir semua merek mainstream tersedia. Sedangkan harga sokbreker dengan spesifikasi harian dimulai dari Rp 3 jutaan.
“Fiturnya disiapkan untuk maksimal upgrade, yaitu menambah performa suspensi,” pungkas pria ramah ini. Rangga
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR