Naik sedikit, filter udara juga mendapatkan ubahan, tapi bukan pada filternya.
Ubahan justru ada pada boks filter udara yang mampu menampung udara lebih banyak.
“Housing air cleaner diperbesar, jadi volume udara lebih banyak,” serunya.
Dari sekian banyak ubahan tersebut, klaim tenaga dan torsi maksimalnya mengalami kenaikan menjadi 25,3 dk di 8.500 rpm dengan torsi maksimal 23,1 Nm pada 6.500 rpm.
Untuk perbandingan, model 2017 tenaga maksimal 24,4 dk di 8.500 rpm dan torsi maksimal 22,6 Nm di 6.750 rpm.
Lantas bagaimana impresinya? Ternyata torsinya benar lebih badak!
Terutama ketika sudah di atas 3.500 rpm, tiap bukaan gas rasanya motor langsung menghentak maju.
Baca Juga: CRF250 Rally Jadi Motor Turing Keluarga, Bodi Berubah Total!
Tiap perpindahan gigi pun kopling terasa empuk namun tidak selip, karena cukup entak kopling bisa dengan mudah untuk wheelie.
Memang perpindahan gigi dari 1 sampai 4 terasa cepat, cocok digunakan untuk melibas medan yang lebih berat seperti tanjakan terjal.
Sedangkan saat masuk gigi 5 dan 6 rpm sedikit lebih drop, namun nyaman untuk cruising karena tidak khawatir kehabisan ‘nafas’.
Paling enak melakukan perpindahan gigi di rentang 6.500-8.500 rpm, karena di putaran ini tenaga mesin sedang galak-galaknya.
Ketika sampai di 9.000 rpm, power mesin langsung terasa loyo.
Baca Juga: CRF250 Rally Pacuan Trans Sulawesi, Ban Dua Alam, Aksesori Lengkap!
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR