Otomotifnet.com - Basic mesin yang digunakan Honda CRF250 Rally 2021 masih sama, pakai mesin 1 silinder berkapasitas 250 cc, DOHC 4 katup, berpendingin cairan.
Didukung 6 percepatan yang ternyata mengalami perubahan di tiap transmisinya.
“Meski primary reduction dan final reduction tetap sama, tapi perbandingan gigi 1 sampai 6 beda semua jika dibanding versi 2019,"
"Gigi 1 sampai 4 perbandingan lebih besar, jadi lebih ringan untuk mengail torsi. Sedangkan gigi 5 dan 6 perbandingannya lebih kecil,” rinci Endro saat dihubungi OTOMOTIF.
Masih di area mesin tengah, tepatnya pada gir balancer dibuat lebih presisi, sehingga scissors gear dihilangkan.
Tujuannya tentu saja dapat menyumbang pengurangan berat mesin, sehingga bisa berkitir lebih ringan agar tenaga lebih galak!
Baca Juga: Test Ride CRF250 Rally 2021 Jok Agak Pendek, Sokbreker Spek Baru, Ini Impresinya
Bahkan ubahan juga ada di area kopling, yang mana di model 2021 ini sudah dilengkapi dengan assist slipper clutch.
Tentu akan membuat penggunaan kopling lebih ringan dan deselerasi saat engine brake lebih halus.
Demi meningkatkan torsi pada putaran rendah, perbedaan ada juga pada noken as yang digunakan.
“Camshaft berbeda, ini hubungannya dengan valve timing. Bukaan intake lebih lambat tapi nutupnya lebih cepat.”
“Dari yang sebelumnya membuka di 19° sebelum TMA dan menutup 34° setelah TMB, sekarang jadi 12° sebelum TMA dan 34° sesudah TMB,"
"Tujuannya meningkatkan torsi di low rpm, tapi juga membuat penggunaan bahan bakar lebih efisien,” jelas pria ramah ini.
Baca Juga: CRF250 Rally Punya 12 Komponen Baru, Berikut Rincian Lengkapnya
Naik sedikit, filter udara juga mendapatkan ubahan, tapi bukan pada filternya.
Ubahan justru ada pada boks filter udara yang mampu menampung udara lebih banyak.
“Housing air cleaner diperbesar, jadi volume udara lebih banyak,” serunya.
Dari sekian banyak ubahan tersebut, klaim tenaga dan torsi maksimalnya mengalami kenaikan menjadi 25,3 dk di 8.500 rpm dengan torsi maksimal 23,1 Nm pada 6.500 rpm.
Untuk perbandingan, model 2017 tenaga maksimal 24,4 dk di 8.500 rpm dan torsi maksimal 22,6 Nm di 6.750 rpm.
Lantas bagaimana impresinya? Ternyata torsinya benar lebih badak!
Terutama ketika sudah di atas 3.500 rpm, tiap bukaan gas rasanya motor langsung menghentak maju.
Baca Juga: CRF250 Rally Jadi Motor Turing Keluarga, Bodi Berubah Total!
Tiap perpindahan gigi pun kopling terasa empuk namun tidak selip, karena cukup entak kopling bisa dengan mudah untuk wheelie.
Memang perpindahan gigi dari 1 sampai 4 terasa cepat, cocok digunakan untuk melibas medan yang lebih berat seperti tanjakan terjal.
Sedangkan saat masuk gigi 5 dan 6 rpm sedikit lebih drop, namun nyaman untuk cruising karena tidak khawatir kehabisan ‘nafas’.
Paling enak melakukan perpindahan gigi di rentang 6.500-8.500 rpm, karena di putaran ini tenaga mesin sedang galak-galaknya.
Ketika sampai di 9.000 rpm, power mesin langsung terasa loyo.
Baca Juga: CRF250 Rally Pacuan Trans Sulawesi, Ban Dua Alam, Aksesori Lengkap!
Bahkan terasa lambat untuk mencapai limiter di kisaran 10.500 rpm.
Kalau memacu di atas 9.000 rpm rasanya mubazir, mesin menggerung tapi tenaga sudah loyo!
Selain hawa panas yang terasa, catatan lain adalah adanya vibrasi yang cukup terasa di putaran tertentu.
Vibrasi terasa di handgrip, jok, juga footstep, namun tidak terlalu menggangu.
Knalpot dengan desain barunya punya karakter suara yang cukup halus namun berkarakter ketika gas dibetot.
Dengan segala ubahan tersebut, lumayan membuat catatan akselerasinya lebih singkat dibanding generasi sebelumnya.
Baca Juga: Biaya Obati Tarikan Honda CRF250 Rally Lemot, Mujarab Remap ECU
Seperti 0-60 km/jam hanya butuh 3,3 detik dan jarak 0-201 meter ditempuh dalam 10,4 detik pada kecepatan 104,2 km/jam.
Perbandingan gigi 1 sampai 4 yang ringan bikin perpindahan gigi harus lebih cepat sebelum menyentuh limiter, sedangkan saat masuk gigi 5 motor sudah terasa berat untuk menambah kecepatan, bahkan saat masuk gigi 6 kecepatan justru makin turun.
Overdrive biar irit bensin tentunya!
Hasil tes lengkapnya bisa lihat di boks tes akselerasi.
Data Tes Akselerasi:
0-60 km/jam: 3,3 detik
0-80 km/jam: 5,4 detik
0-100 km/jam: 9,1 detik
0-100 m: 6,6 detik (@86,5 km/jam)
0-201 m: 10,4 detik (@104,2 km/jam)
0-402 m: 16,9 detik (@116,9 km/jam)
Top speed spidometer: 133 km/jam
Top speed Racelogic Performance: 123,7 km/jam
Data Spesifikasi:
Tipe mesin: 4 Tak DOHC 4 Katup persilinder, pendingin cairan
Kapasitas mesin: 249,6 cc
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Bore x stroke: 76 x 55 mm
Perbandingan kompresi: 10,7:1
Tenaga maksimal: 25,3 dk @8.500 rpm
Torsi maksimal: 23,1 Nm @6.500 rpm
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Basah, Multi-plate wet clutch
Tipe transmisi: 6 percepatan
Tipe rangka: Semi-double cradle, steel
Suspensi depan: Showa inverted telescopic 43 mm
Suspensi belakang: Showa pro-link
Ban depan: 80/100-21
Ban belakang: 120/80-18
Rem depan: Cakram floating wavy 296 mm dengan kaliper 2 piston
Rem belakang: Cakram wavy 220 mm dengan kaliper 1 piston
P x L x T: 2.230 x 920 x 1.415 mm
Tinggi jok: 885 mm
Jarak sumbu roda: 1.455 mm
Jarak terendah ke tanah: 275 mm
Berat isi: 152 kg
Kapasitas tangki bensin: 12,8 liter
Kapasitas minyak pelumas: 1,87 liter
Tipe aki: 12V-7Ah (10h)
Tipe busi: NGK SIMR8A9
Tipe pengapian: Full Transisterized
Lampu utama: Hi 26W x 1, low 13W x 1
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR