Menurut Sunarto, ada keuntungan mobil dinas sewaan ini.
Terutama tak memikirkan lagi soal biaya operasional.
Kemudian memudahkan proses penertiban aset di akhir masa jabatan dan efisiensi anggaran.
Sunarto mencontohkan, misalnya pengadaan mobil dinas dengan sewa selama 10 tahun, maka akan banyak keuntungannya.
"Selama 10 tahun itu Pemkab tidak memikirkan pajak, biaya perawatan," terangnya.
"Terus kalau ada musibah diganti mobil baru, begitu juga dengan santunan kendaraan, mereka semua (vendor) yang urus," papar Sunarto.
Idealnya, lanjut pria berkacamata ini, sebanyak 50 unit mobil dinas yang akan disewa.
Namun, untuk tahap awal Pemkab Ogan Ilir menyewa 16 unit mobil dinas.
Untuk penambahan akan dilakukan pada APBD Perubahan mendatang.
Dengan diterapkannya sistem sewa, maka kepengurusan aset milik Pemkab Ogan Ilir khususnya kendaraan operasional tidak menjadi masalah lagi.
"Kalau selama ini kan kita terkadang sulit menjaga aset," tutur Sunarto.
"Kadang ada pejabat yang sudah tidak lagi menjabat, kendaraan dinas masih dikuasai mereka," terangnya.
"Kalau sistem sewa ya urusannya kepada vendor nantinya," tandasnya.
Baca Juga: Malu-maluin, Ratusan Kendaraan Dinas Pemkot Bima Nunggak Pajak, Banyak Part Dipreteli
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR