Menurutnya, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.50 WIB.
Itu terjadi di perlintasan KA tanpa palang pintu di Lingkungan Pandean Tumpak, Desa Tangkil, Kecamatan Wlingi.
Pagi itu korban dalam perjalanan pulang naik motor Beat nopol AG 3603 OBE setelah berbelanja dari pasar sayur di belakang Pasar Wlingi.
Dia naik motor sendirian. Motornya juga masih baru," ujarnya.
Sesampai di TKP, korban yang melaju dari arah Utara (SPBU Tangkil) sepertinya tidak tahu kalau ada KA melaju ke arahnya.
KA itu melaju dari arah Barat atau Stasiun Wlingi, yang berjarak sekitar 1,5 KM dari TKP.
Namun KA itu tidak berhenti di Stasiun Wlingi.
Celakanya, saat posisi korban di atas rel, ia merasa ada yang aneh dengan sepeda motornya.
Motornya mendadak tak bisa bergerak sehingga korban panik karena KA yang datang kian dekat.
"Awalnya, korban sepertinya tidak tahu kalau ada KA akan melintas. Begitu tahu, ia langsung panik," paparnya.
Kepanikan korban makin tak terkendali ketika motornya tak bisa bergerak. Namun, di saat akan berusaha melompat, KA sudah keburu menyeruduk motornya.
Akibatnya, korban bersama motornya terlempar bak terbang sejauh 3 meter. Lalu tubuhnya jatuh tergeletak di sebelah Selatan bantalan rel.
"Motornya rusak parah karena selain tertabrak juga terseret di atas bantalan rel," ungkapnya.
Kecelakaan itu membuat warga gempar. Seketika mereka berdatangan untuk menolong korban.
Termasuk kru KA juga ikut mengevakuasi korban begitu KA berhenti sesaat setelah kecelakaan itu.
Namun yang membuat warga heran, korban hanya pingsan meski terluka parah.
"Jarak TKP dengan rumah korban itu hanya sekitar 3 KM sehingga keluarganya dengan cepat bisa dihubungi," pungkasnya.
Baca Juga: Jual Honda BeAT Rp 3,4 Juta di Facebook, Dua Tukang Parkir Lebaran di Penjara
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR