Sebelum menabrak Skywave korban, Accord tersebut diduga melaju kecepatan tinggi.
Sambil ngedrift memanfaatkan jalan tersebut yang berukuran sekitar lima meter itu.
Sejumlah saksi, lanjut LH, melihat Accord tersebut ngedrift sejak perempatan traffic light (TL) Jl Arief Rachman Hakim, yang berjarak satu kilometer dari TKP.
"Setelah itu, saat mau belok dan mau menyasak situ (rumput pulau tengah jalan), mau nyasak ke kanan tapi ke kiri, kemungkinan banting setir menggak-menggok, itu katanya orang yang tahu kejadiannya. Saya dengarnya begitu," terangnya.
Akhirnya Accord CM5 tersebut menghajar Skywave yang dikendarai korban di depannya.
"Kemungkinan, orangnya jatuh, motornya maju ke depan begitu. Orangnya sudah jatuh di sana," terangnya.
"Cuma satu aja yang tergeletak. Satunya selamat. Mereka naik sepeda sendiri-sendiri," ungkapnya.
Korban diketahui mahasiswa fakultas teknik di salah satu kampus terkemuka di Kota Surabaya.
Insiden terjadi saat korban hendak pulang ke rumah selepas mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman di sebuah warkop kawasan Surabaya Timur.
"Makanya itu, setelah korban kecelakaan. Banyak teman teman kuliahnya datang ke lokasi. Katanya habis kerja kelompok di warkop," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi ungkap dari hasil penyelidikan dan penyidikan atas insiden tabrakan tersebut.
Sopir Honda Accord CM5 tidak terindikasi mengonsumsi zat-zat jenis apapun.
Dibuktikan dari hasil tes urine si sopir Accord yang dilakukan penyidik Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya.
"Hasil tes urine negatif," ujarnya saat dikonfirmasi, (5/6/22).
Lanjut, Suryadi ungkap hasiil olah TKP dan keterangan saksi.
"Tidak mabuk (sopir mobil). Indikasi yang pengendara R2 yang pindah jalur ke kanan," pungkasnya.
Baca Juga: Pajero Sport Ngedrift Di Bundaran, Nyaris Makan Tiang Lampu
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR