"Terakhir jatuh puasa kemarin, lutut sampai geser dua minggu harus istirahat total," ujarnya.
Meski mengancam nyawanya, dirinya mengaku tidak kapok dan berhenti menjadi joki tong setan.
Dengan segala resiko yang dihadapi oleh Gita itu, lalu berapa gaji yang ia peroleh selama menjadi Joki ?
Menurut Gita, ia mendapat gaji dari 10 persen hasil penjualan tiket.
"Misalkan satu malam tiket terjual Rp 3 Juta, berarti buat kami sehari Rp 300 ribu," terangnya.
Kemungkinan untuk omzet setiap harinya bisa lebih dari Rp 3 Juta.
Serta untuk penampilannya itu berlangsung hingga satu bulan penuh.
Selain dari gaji, Gita juga memperoleh saweran dari penonton.
Bahkan saweran yang ia terima bisa mencapai Rp 2 juta satu hari tampil.
Dengan gaji tersebut, ia mengaku bisa membantu perekonomian orangtuanya.
"Dari awak kerja nyari uang ngasih ke orang tua," ujarnya.
Selama berpindah-pindah lokasi atau daerah Gita selalu tidur di tempat kos yang ia cari sendiri. Sedangkan rekan lainnya ada yang tidur di wahana untuk berjaga-jaga.
Gita mengaku, tidak ada ritual khusus sebelum dirinya tampil dengan membawa motornya tersebut.
"Paling berdoa untuk keselamatan saja, enggak nada ritual yang gimana-gimana," paparnya.
Selama pandemi COVID-19 , Gita mengaku cukup kesulitan lantaran tidak ada yang menggelar pasar malam.
Kalau pun ada, lanjunya, pasar malam berada di Pulau Sulawesi .
"Ya ada di Sulawesi, Maluku tapi enggak banyak, kalau sekarang udah mulai aktif. Di Solo juga baru pertama ini," pungkasnya.
Baca Juga: Jual Yamaha RX-King di Facebook, Dua Remaja Asal Probolinggo Diborgol Polisi Gresik
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR