Penyaluran subsidi BBM pun kini sudah memasuki babak baru.
Sejak 1 Juli 2022, PT Pertamina (Persero) melalui subholding Commercial &Trading PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mulai mendata masyarakat yang berhak menggunakan BBM solar bersubsidi dan BBM penugasan jenis pertalite.
Pada tahapan ini, masyarakat diminta melakukan pendaftaran secara online melalui web subsiditepat.mypertamina.id, aplikasi MyPertamina, atau secara offline di gerai yang tersedia di SPBU.
Setelah terdaftar, konsumen akan diverifikasi kendaraannya sehingga diketahui siapa yang bisa menggunakan BBM subsidi.
Metode penyaluran berbasis teknologi informasi ini baru pertama dilakukan setelah bertahun-tahun lamanya subsidi disalurkan ke barang dengan harga jual BBM yang jauh lebih murah ketimbang harga pasar.
Penyesuaian dalam mekanisme penyaluran subsidi BBM ini dinilai sangat krusial dilakukan.
Pasalnya jika tidak diatur, negara dipastikan menanggung beban berat akibat harga minyak yang terus bertahan di atas US$ 100-an per barel sejak awal 2022.
Sementara itu, meski harga minyak dunia merangkak naik, Pertamina sebagai badan usaha dan Pemerintah masih menahan agar harga BBM subsidi dan penugasan tidak dinaikkan dengan alasan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Hal ini berbeda dengan operator penyedia BBM lain yang merespons kenaikan harga minyak dunia dengan mengerek harga jual BBM di pasaran.
Misalnya saja dilakukan oleh Shell yang saat membanderol harga bensin RON 92 di harga Rp 18.500 per liter dan BP-AKR Rp 17.900 per liter.
Sementara Pertamina menjual BBM dengan kadar RON 92, yaitu pertamax, sebesar Rp12.500 per liter.
Padahal harga keekonomiannya kini sudah melewati Rp 17.500 per liter.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto P Ginting, menjelaskan subsidi BBM memang harus dikendalikan karena kelebihan kuota serta beban berat pemerintah akibat peningkatan subsidi.
Terkait pendaftaran untuk masyarakat yang ingin mendapatkan BBM penugasan dan subsidi, Irto menegaskan, hingga saat ini pendaftaran masih dibuka.
Saat ini pengguna (user) aplikasi MyPertamina juga bertambah sebanyak empat juta dalam waktu empat hari dari berbagai daerah di Indonesia.
“Untuk terus menjaga antusiasme masyarakat, kita juga permudah pendaftarannya. Selain mendaftar melalui laman subsiditepat.mypertamina.id dan aplikasi MyPertamina, kami juga siapkan booth pendaftaran di SPBU,” ungkap Irto.
Baca Juga: Harga Pertalite Tembus Rp 17.200 dan Solar Rp 18.150, Andai Subsidi Tidak Ada
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR