Sekaligus agar stigmatisasi negatif terhadap institusi Polri terutama Polda Jatim, akibat video viral tersebut, dapat dibersihkan.
"Cuma saya berharap kepada Dirkrimsus untuk ini bisa diselesaikan dengan cepat. Karena kalau terus bergulir di medsos, tanpa adanya kejelasan. Nanti kasihan institusi ini. Iya subdit siber," pungkasnya.
Sementara itu, Kades SW mengaku dalam momen tersebut, dirinya hanya secara spontan menolong karena kasihan melihat sopir pikap ditilang dan diminta uang.
Saat itu dirinya hendak pergi ke arah tengah Gresik melalui jalan pintas di Wringinanom, melalui akses jalan pintas di ruas Tol Krian–Legundi–Bunder–Manyar (KLBM).
Menurutnya, ruas jalan tersebut masih diperbolehkan untuk dilintasi, karena sepengetahuan Muspika Wringinanom dan pihak pengelola Tol KLBM, asalkan setelah dilintasi, ditutup kembali.
Namun SW yang mengemudikan Pajero Sport dilarang oleh petugas kepolisian.
Kemudian dia melihat ada tiga orang di mobil pikap yang tampak kebingungan.
Karena kasihan, SW mendatangi sopir pikap tanpa muatan tersebut.
Ternyata mereka adalah warga Balongbendo, Sidoarjo. Sedang tidak ada muatan kemudian kena tilang.
"Diminta uang Rp 500 ribu," ujar SW seraya menirukan sopir pikap PAW seperti dalam adegan di video viral tersebut, (4/9/22).
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR