"Kalau mobil sudah (dikembalikan), tapi secara administrasi belum," jelas Mahfud.
"Karena belum ada penyerahan secara resmi. Situasinya masih dinamis, kami juga masih menunggu keputusan dari Fraksi Partai PKB," sebutnya.
Diketahui, Anang saat itu gagal dua kali membacakan lima butir Pancasila secara sempurna saat menemui massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ketika aksi demo kenaikan BBM di ruang paripurna.
Menurut Anang, mundur dari jabatan Ketua DPRD ini merupakan keputusan final yang diambil dari buah pemikirannya.
Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, keputusan tersebut diambil tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.
Baginya orang tidak hafal Pancasila bukan orang salah, namun itu sangat tidak pantas jika dialami oleh seorang Ketua DPRD.
"Untuk mahasiswa tetaplah jadi alarm Indonesia. Tetaplah jadi pengingat kami semua," pesannya, (12/9/22).
Anang juga meminta maaf kepada masyarakat.
Dia menginginkan setelah mundur dari jabatan Ketua DPRD Lumajang, kegaduhan salah ucap Pancasila bisa segera berakhir.
"Ucapan maaf tak terhingga kepada masyarakat, khususnya anggota DPRD, pemerintah dan elemen masyarakat atas insiden ini," tandasnya.
Baca Juga: Fortuner Dinas Bakamla RI Terkoyak di Tol Boyolali, Renggut Nyawa Pensiunan Jenderal TNI AL
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR