Kemudian, bagian depan tidak ada sepatbor dan diganti dengan bahan polyurethane. Karena berdasar pengalaman, sepatbor akan mudah pecah.
Di tebeng depan juga ditambahkan lampu kabut berwarna kuning.
“Karena di lokasi Profauna di Jatim, kadang masih ada kabut, jadi dengan tambahan lampu ini tetap bisa menembus,” tambahnya.
Selanjutnya, suspensi juga disesuaikan.
Ditinggikan sekitar 10-13 centimeter dari standarnya, sehingga bisa menjangkau kondisi yang lebih ekstrem.
Lingkar pelek masih standarnya, depan 16 inci dan belakang 14 inci, tapi ban sudah ganti pakai model ‘tahu’.
Motor penggeraknya 4000 watt, dengan model wheelhub.
Baterainya dipersiapkan 3 unit dan masing-masing baterai bisa menempuh sekitar 100 kilometer.
Dalam boks-nya ditempatkan 2 baterai yang hidup bersamaan, tapi konsumsinya masing-masing.
Sedangkan 1 baterai lagi simpan di luar dan sebagai cadangan.
Pada Charged Rimba ini ada 3 pilihan mode berkendara.
Untuk pilihan yang 1, maksimal 50 km/jam.
Kemudian pilihan 2 maksimal 75 km/jam dan pilihan 3, maksimal 90 km/jam.
Selain itu, motor listrik kerja sama dengan Vmoto Soco ini juga punya mode mundur.
Editor | : | Toncil |
KOMENTAR