Otomotifnet.com - Ada terobosan baru untuk rest area tol di wilayah Solo Raya.
Rencananya akan disambungkan ke jalur wisata sampai industri.
Jadi tiap rest area akan memfasilitasi warga yang akan berpindah ke lokasi lain seperti wisata dan industri tanpa keluar pintu tol terlebih dulu.
Aturan ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2021, tentang pengembangan rest area.
Anggota Badan Pengatur Jalan Tol, Mahbullah Nurdin jelaskan detailnya.
"Aturan yang baru, TIP terintegrasi bisa menghubungkan TIP dengan lokasi wisata dan industri di suatu kawasan," jelasnya.
"Namun, hanya orang dan barang, mobil tidak bisa, melalui jalur yang disediakan," kata Mahbullah Nurdin di Rest Area Km 519 A, Sragen, (20/10/22).
Selain fungsi itu, rest area juga akan menghubungkan penumpang bus maupun barang, untuk beraktivitas.
"Tapi ini sifatnya hanya halte, bukan terminal," jelasnya.
Berbagai rencana pengembangan ini diharapkan mampu mendorong meningkatnya sektor wisata maupun industri di setiap kawasan rest area.
Namun, inovasi ini hanya bisa digunakan untuk rest area tipe A saja.
Lalu, untuk wilayah Solo Raya, hal ini masih berat dilaksanakan, karena aturannya baru dibuat.
"Kalau saya lihat di Solo Raya belum ada. Tapi usulan-usulan sudah banyak, seperti di Tangerang-Merak oleh Pemda setempat," ungkapnya.
"Tapi bukan tidak mungkin ada di Solo Raya, karena di sini banyak kawasan yang potensial menjadi daerah wisata," tuturnya.
Sistem ini nantinya dipastikan pengguna tol akan berada atau menghabiskan waktu lebih lama di jalan tol.
Namun, saat ini ada aturan batas waktu perjalanan maksimum atau monitoring E-Toll Expired, yang membatasi waktu perjalanan dua kali dari waktu maksimum.
Jika melebihi, layar di GTO akan muncul tulisan expired.
"Nanti ke depan, regulasi masalah kartu akan kita lakukan perubahan," bebernya.
"Seperti e-Tol ini akan kita ganti dengan sistem multilane free flow (MLFF)," tandasnya.
Baca Juga: Silakan Mampir, Masuk Toilet di Rest Area Tol Brebes Ini Bikin Raut Muka Berubah
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR