"Kalau terlihat angkanya beda dan cuma diprint, tandanya oli Pertamina palsu,” terang Nurudin.
Tak hanya itu, “Stiker pada kemasan oli Pertamina dan di bagian tutupnya kalau kita sobek, akan terlihat ada hologram halus,” tambahnya.
Selain itu ada perbedaan warna antara bagian luar kemasan dengan sisi dalamnya.
Hemm.. tapi kan pembeli agak susah melihat perbedaan warna tersebut?
Baca Juga: Enak-Enakan Pakai Merek Orang, Pabrik Oli Palsu Merek AHM dan Yamalube Disikat Polisi
“Iya betul, akan terlihat jelas bila kemasannya disobek. Ini sebenarnya berguna saat kami melakukan investigasi bila ada kasus mesin jebol gara-gara pakai oli palsu Pertamina,” jelas Nurudin lagi.
Dan terakhir, pada kemasan terdapat barcode yang terdapat 9 kode unik berupa huruf dan angka, yang bisa discan oleh pembeli guna mengetahui keasliannya.
“Misalnya tetap nongol keterangan produknya di website, cek dulu sudah berapa kali barcode itu discan.”
“Jika sudah puluhan atau bahkan ratusan kali discan, bisa jadi itu oli palsu,” wantinya.
Sebab, lanjut Nurudin, saat proses produksi hingga dikemas dan dikirim ke pasar, barcode tersebut paling hanya discan sekitar 5 – 6 kali untuk quality control (QC).
“Jadi bila sudah berkali-kali discan, kemungkinan besar barcode tersebut telah dicopy dan ditempelkan pada kemasan oli palsu,” tutupnya.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR