"Kalau diberi motor dinas ya dipakai dinas tidak diberikan anaknya untuk sekolah. Jangan memalukan," tegas Yuni.
"Apakah motor dinas boleh untuk mengantar anak sekolah? Boleh, asal diantar bukan berarti dilepas untuk dibawa anak-anak ke sekolah, itu berbeda," tegas Yuni dengan nada tinggi.
Ditemui usai pelantikan, Yuni menyayangkan dan berharap tidak ada lagi kejadian seperti itu.
"Motor itu untuk keperluan dinas, kalau motor anaknya rusak silakan diantar menggunakan motor itu. Tidak dilepaskan begitu saja, ada yang namanya etika," ucapnya keras.
"Setelah viral ini saya rasa sudah menjadi sanksi sosial kepada yang bersangkutan, jejak digital tidak akan hilang, itu lebih dari sekedar ditegur Bupati," tuturnya.
Diketahui, anggaran yang dikeluarkan Pemkab Sragen untuk Yamaha NMAX dinas ini nyaris Rp 6 miliar.
Sebab Yamaha NMAX yang dipakai para kades berharga Rp 31.150.000 per unit.
Bupati mengatakan NMAX dinas untuk Kades dan Lurah itu diberikan karena motor dinas lama sudah tidak layak. Bahkan nilai asetnya sudah habis.
Yuni mengaku, Pemkab Sragen ingin memberikan motor dinas itu tahun lalu.
Tapi karena anggaran terpotong untuk penanganan Covid-19, baru tahun ini bisa terealisasi.
Baca Juga: Kades Sampai Lurah Full Senyum, Dapat Yamaha NMAX Satu-satu, Ngabisin Rp 6 M
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR