Layar TFT ini juga bisa menampilkan sederet info atau jadi MID, antara lain kecepatan rata-rata, konsumsi bensin rata-rata dan instan, trip time, suhu udara, suhu cairan pendingin mesin, tegangan aki.
Di kanan kiri layarnya terdapat info lampu-lampu antara lain sein kiri, lampu jauh, lampu smart key, TCS, sein kanan, check engine, lampu suhu, dan ABS.
Fitur andalan XMAX Connected berikutnya ada lampu-lampu yang semua kini sudah pakai LED.
Lalu bagasi di bawah jok berkapasitas 44,9 liter dan bisa muat 2 buah helm.
Terdapat pula 2 buah konsol di bawah setang dan yang kiri ada power outlet jenis lighter.
Fitur lainnya ada tangki bensin berkapasitas 13 liter, penggunaan smart key, hazard, rem cakram di kedua roda lengkap dengan ABS, TCS.
Ada juga setang dan windshield yang bisa diseting tapi secara manual dengan melepas bautnya terlebih dahulu.
PERFORMA
Basis mesin yang digunakan sama dengan XMAX generasi sebelumnya, 249,6 cc 4 langkah 1 silinder SOHC 4 katup injeksi berpendingin cairan.
Pakai bore x stroke 70 mm x 64,9 mm. Rasio kompresi 10,5:1. Penyaluran tenaga ke roda belakang tentunya pakai CVT.
Perubahannya hanya pada sensor oksigen yang ada di saluran gas buang. Jika XMAX lama terletak di kepala silinder dan tanpa pemanas, di XMAX Connected pindah di leher knalpot dan dilengkapi pemanas, makanya pakai 4 kabel.
Klaim performa juga tak berubah, tenaga maksimal 22,5 dk (16,8 kW) di putaran mesin 7.000 rpm dan torsi 24,3 Nm di kitiran 5.500 rpm.
RIDING POSITION
Sasis sampai kaki-kaki yang digunakan basisnya persis milik XMAX generasi sebelumnya, makanya secara posisi berkendara identik.
Ketika duduk terasa rendah karena tinggi jok 795 mm dan dikombinasi dengan setang yang saat diraih terasa jauh dan tinggi.
Posisi kaki tentunya fleksibel, bisa di dek yang rata atau semi selonjoran ke bagian dek yang miring.
Namun ternyata tetap ada sedikit perubahan, yaitu jok bagian depan bentuknya dibikin lebih tirus, sehingga ketika kedua kaki turun jadi tak begitu mengangkang.
Tentunya akan lebih bersahabat bagi yang tingginya kurang dari 170 cm.
Jadi penasaran dengan karakter handling dan redaman suspensinya, apakah yang belakang masih terlalu empuk sehingga bikin mengayun atau sudah diperbaiki.
Tunggu di artikel berikutnya!
Data spesifikasi:
Tipe mesin: Liquid Cooled 4-stroke, SOHC 4 valves
Jumlah silinder: Single Cylinder
Diameter x langkah: 70,0 x 64,9 mm
Kapasitas: 249,6 cc
Perbandingan Kompresi: 10,5:1
Daya maksimum: 22,5 dk (16,8 Kw) @ 7.000 rpm
Torsi maksimum: 24,3 Nm @ 5.500 rpm
Sistem starter: Electric Starter
Sistem pelumasan: Wet Sump
Kapasitas oli mesin: Total= 1,7 L; Berkala= 1,5 L
Sistem bahan bakar: Fuel Injection
Tipe kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe transmisi: V-belt Automatic
P X L X T: 2.180 X 795 X 1.460 mm
Jarak sumbu roda: 1.540 mm
Jarak terendah: 135 mm
Tinggi tempat duduk: 795 mm
Berat isi: 181 kg
Kapasitas tangki bensin: 13 Liter
Tipe rangka: Underbone
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Unit Swing
Ban depan: 120/70-15M/C 56P
Ban belakang: 140/70-14M/C 62P
Rem Depan: Disc Brake
Rem belakang: Disc Brake
Sistem pengapian: TCI
Battery: GTZ8V
Tipe busi: NGK LMAR8A-9
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR