Otomotifnet.com – Hingga masuk bulan Maret ini, kondisi cuaca di sebagian wilayah di Tanah Air masih sering dilanda hujan lebat, bahkan kerap disertai angin.
Pasalnya Indonesia hingga Maret ini oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMK) diperkirakan masih dilanda La Nina.
Nah, saat turun hujan deras, tentunya akan mempengaruhi visibiltas kita ketika berkendara.
Tak jarang hujan yang disertai angin kerap membuat jarak pandang jadi terbatas.
Baca Juga: Menurunkan Wiper Mobil Jangan Kanan Dulu, Kaca Bisa Pecah
Akan diperparah lagi bila wiper mobil yang kita kendarai, sapuannya sudah tidak normal.
Sebab seiring pemakaian, karet wiper lama-kelamaan akan menurun kemampuannya dalam menyapu air di permukaan kaca mobil.
Hal tersebut menurut Suhendra, Brand Manager PT Sarana Berkat, pemegang merek PIAA di Indonesia, umumnya diakibatkan karet wiper sudah getas.
“Kalau dibiarkan, efeknya bisa bikin permukaan kaca jadi baret,” wantinya.
“Masalah pada wiper yang sering kita jumpai antara lain tekanan pada bilah karet wiper tidak sama, sehingga sapuannya tidak merata,” beber Arief Hidayat, CEO & Founder Wealthy Group.
Penyebabnya menurut Arief bisa karena beberapa hal, yakni karet wiper getas lantaran usia pakai, ada kotoran pada bilahnya, atau tekanan tangkai wipernya mulai lemah.
“Pada tangkai wiper kan ada per-nya tuh. Kalau per itu mulai lemah, maka daya dorong tangkai terhadap karet wiper ke kaca jadi berkurang,” jelas pria bergelar Master of Automotive Engineering di salah satu institut ternama di London, Inggris.
Kondisi ini yang membuat sapuan bilah wiper pada air yang jatuh di kaca jadi tidak maksimal.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Wiper Tipe Frameless Lebih Bagus Dibanding Full Frame & Hybrid?
Sebab menurutnya karet wiper tidak akan cepat getas meski terkena panas pada kaca.
Dengan kata lain, rusak atau ausnya karet wiper lebih sering karena usia pakai dan tergantung matrial yang digunakan.
“Kalau pakai wiper yang standar, biasanya cuma tahan sekitar 3 bulanan,” sebut Hendra, sapaan akrab Suhendra.
Standar disini menurut Hendra bila material yang digunakan dari jenis natural rubber.
“Namun bila menggunakan wiper berbahan silicon seperti pada PIAA Si-Tech, akan mampu bertahan hingga 2 tahun,” jelas Hendra.
Berbeda dengan wiper terbaru keluaran Wealthy bernama SP Hyrdroshoft Wiper jenis freamless.
“Pada wiper blade-nya ada lapisan teflon. Ini membuat daya tahannya jadi jauh lebih lama, bisa sampai 800 ribu kali sapuan,” papar Arief.
Bahkan versi Pro-nya, punya daya tahan bisa sampai 1,5 juta kali sapuan, yang artinya bisa awet tahunan juga. Mantap!
Baca Juga: Intensitas Hujan Mulai Sering, Cek 4 Komponen Ini sebelum Berkendara
Tentu tak hanya andalkan durabilty, wiper keluaran Wealthy ini diklaim mampu menyapu air di kaca lebih optimal.
Hal tersebut berkat teknologi baru yang dikasih nama Suspension Plasma (SP).
“Dengan teknologi ini, membuat membuat tekanan pada kedua bilah wiper jadi tetap sama. Ini baru Wealthy yang gunakan,” tukas Arief.
Oiya, produk Wealthy SP Hydroshoft Wiper ini di pasaran dijual mulai harga Rp 90.000 – 135.000 per ukuran.
Sedangkan untuk Wealthy SP Hydroshoft Wiper Pro Ver 1.0 yang tahan hingga 1,5 juta kali sapuan, dilabel mulai Rp 145 ribu – 210 ribuan.
Sementara untuk produk keluaran PIAA, “Harganya bervariasi mulai dari Rp 370 ribu – 550 ribu per batang untuk yang depan. Sedangkan yang belakang di rentang harga Rp 315 ribu – 360 ribu,” papar Hendra.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR