Otomotifnet.com - Suzuki FR 80 lansiran 1982 dibakar pemiliknya sendiri.
Pemilik bernama Hariyadi (40) emosi karena FR 80 nopol AE 4867 TA miliknya batal laku dijual.
Bahkan Hariyadi dituduh bohong oleh pembeli gara-gara kakak kandungnya serakah.
Diketahui, FR 80 tersebut dibakar Hariyadi di halaman rumah Jl HOS Cokroaminoto, Ponorogo, Jawa Timur, (5/4/23).
"Saya gagal jual motor. Ternyata sparepart motor saya sudah hilang diambil kakak saya sendiri," ujar warga Mangkujayan, Ponorogo sesaat setelah membakar motornya, (5/4/23).
Dia menjelaskan Suzuki FR 80 itu sengaja ditaruh di rumah milik keluarganya di Jalan HOS Cokroaminoto.
Dia kemudian memposting Suzuki FR 80 itu di forum jual beli motor.
"Sudah deal itu. Saya beli motor ini (Suzuki FR) dengan harga Rp 500 ribu dan saya jual Rp 750 ribu. Pembeli ke sini, rupanya sparepart tidak lengkap," kata Hariyadi.
Usut punya usut, kata dia, yang mengambil adalah kakak Hariyadi.
Dia pun mengaku emosi dan langsung membakar motor miliknya.
"Saya kecewa dengan kakak saya. Sparepart tidak ada padahal saya perlu uang makanya menjual ini," terangnya.
"Pembeli marah kepada saya dikira saya berbohong," tegasnya.
Sementara salah satu warga, Rendy Purnama mengatakan aksi bakar motor itu membuat dia kaget.
Terlebih dia sedang asyik nongkrong.
"Tiba-tiba ada pria ambil Pertalite satu botol mineral yang besar. Lalu disiram ke kendaraan motor terus terjadi kebakaran," ucapnya.
"Banyak tadi petugas Satpol PP ke sini juga menenangkan," terangnya.
Sementara Kapolsek Ponorogo, Iptu Mohammad Mustofa Sahid sebut, pihak kepolisian sudah ke lokasi.
Dari hasil olah TKP, bahwa yang membakar ada pemiliknya sendiri.
"Ada kasus internal dengan keluarganya sendiri. Masalah ini kemudian diselesaikan internal kelurga," beber Mustofa.
Di sisi lain, aksi nekat membakar motor ini menjadi tontonan.
Karena lokasinya dekatan dengan bazar ramadhan yang diadakan Pemkab Ponorogo.
Baca Juga: Honda Supra X 125 Sengaja Dibakar, Pemilik Kena Sambar Api, Pelaku Suka Bikin Onar Bawa Parang
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR