Otomotifnet.com – Menjelang Idulfitri, keinginan untuk membeli kendaraan baru biasanya memuncak. Pasalnya, kendaraan baru dapat digunakan untuk mudik Lebaran. Tampilan kendaraan masih kinclong dan performanya juga masih prima.
Tahun ini, pembatasan perjalanan mudik akibat pandemi sudah dilonggarkan. Oleh karena itu, tahun ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membeli kendaraan baru.
Nah, bagi kamu yang berminat membeli motor baru untuk transportasi mudik, saat ini pembayaran pun tidak perlu lagi menjadi kekhawatiran. Kamu bisa membelinya dengan cicilan 12 bulan di dealer menggunakan layanan dari lembaga finansial atau melalui e-commerce.
Setelah urusan pembayaran selesai, saatnya kamu mempertimbangkan, ingin beli motor baru atau motor bekas? Apakah lebih untung beli motor baru atau mobil bekas?
Berikut sedikit gambaran kelebihan dan kekurangan yang bisa membantu kamu untuk memutuskan membeli motor baru atau motor bekas.
Baca Juga: Cicilan Wuling Alvez Murah Juga, Mulai Rp 5 Jutaan per Bulan
Untung dan rugi membeli motor baru
Kekurangan dari membeli motor baru adalah harganya yang lebih mahal dibandingkan dengan motor bekas. Jelas saja, harga motor akan terdepresiasi sesuai dengan tahun produksinya. Semakin tua usianya, harganya akan semakin turun.
Biasanya, rata-rata penurunan harga motor adalah 10 persen per tahun dan perbedaan harga motor baru dengan motor bekas bisa mencapai 30 persen.
Namun, jika kamu memilih motor baru, ada banyak keuntungan juga yang bisa didapat, seperti masa garansi yang masih berlaku dan bonus servis di bengkel resmi. Kamu juga tidak perlu mengecek keadaan motor, karena motor baru sudah pasti memiliki kondisi yang baik dengan spare part asli.
Selain itu, sekarang kamu juga bisa membeli motor baru secara online di e-commerce seperti seperti Tokopedia, Blibli, Bukalapak, dan Bhinneka, yang bisa menyediakan metode pembayaran cicilan dari Kredivo. Kredivo menyediakan limit maksimal Rp 30 juta dan cicilan 12 bulan.
Jadi, di waktu yang singkat sebelum puncak mudik ini, kamu enggak perlu repot-repot pergi ke sana ke mari untuk komparasi leasing di dealer lagi.
Untung dan rugi membeli motor bekas
Keunggulan membeli motor bekas adalah unitnya yang selalu tersedia setiap saat dan harganya yang lebih murah dibandingkan motor baru. Kemudian, motor bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu penerbitan plat nomor dan surat-suratnya setelah dibeli.
Namun, dengan membeli motor bekas ada risiko yang harus kamu tanggung. Misalnya, bekas suku cadang yang mungkin sudah tidak sesuai dengan aslinya, motor sudah pernah kena banjir, hingga mengalami tabrakan hebat.
Bagi kamu yang awam terhadap kondisi mesin dan bodi motor bekas, membeli motor bekas juga perlu kehati-hatian. Kamu mungkin perlu membawa montir yang sudah berpengalaman untuk memeriksa motor sebelum transaksi jual beli.
Selama motor bekas masih dalam kondisi baik, sebenarnya tidak menjadi soal. Paling yang perlu dipikirkan adalah biaya balik nama kendaraan. Jadi, meski harganya lebih murah, ada biaya yang harus dikeluarkan untuk pengurusan balik nama kepemilikan.
Sesuaikan dengan kondisi finansial
Menyesuaikan dengan kondisi finansial adalah bagian yang paling penting, terlepas dari motor baru atau bekas yang dipilih. Misalnya, kamu memiliki bujet Rp15 juta dan tidak ingin menggunakan cicilan 12 bulan, maka pilih motor bekas terbaik sesuai kebutuhan Anda.
Baca Juga: Limbah Ban Motor Bekas Banyak Gunanya, Tak Dibuang Begitu Saja
Apabila memiliki bujet cicilan 12 bulan, kurang lebih Rp 3 juta setiap bulannya, kamu bisa membeli motor baru dengan kisaran harga Rp 30 juta.
Dengan memikirkan baik-baik tentang keuntungan dan kerugian dari masing-masing pilihan yang ada, maka Anda tidak akan merasa menyesal setelah melakukannya. Ingatlah untuk tidak membeli secara terburu-buru, pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR