Otomotifnet.com - Busi didesain sesuai dengan kebutuhan dan konstruksi motor agar sesuai dengan kebutuhan.
Maka dari itu, busi sendiri punya spesifikasi tersendiri, untuk memberi tanda, busi memiliki huruf yang bisanya tercetak di badan busi atau dalam kemasan.
Busi pada motor memiliki fungsi utama sebagai penghasil percikan api listrik yang diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar mesin.
Kalau salah pilih busi, bisa saja membuat motor jadi mogok atau bahkan bikin mesin jadi jebol.
Setiap huruf dan nomer, punya arti tersendiri.
Ini dia cara membaca huruf yang ada pada busi.
Contoh merek NGK dan ND.
Produknya sudah mematok kode sendiri.
Huruf awalnya menandakan diameter ulir.
Angka menandakan tipikal tipe busi panas dan dingin.
Huruf di belakang angka, menandakan panjang-pendeknya ulir busi.
Huruf terakhir, mengodekan elektrodanya.
Biasanya NGK dikawal huruf SA.
Diameter ulir busi dan panjang ulir pada NGK sudah dipatok.
Jika huruf awalnya C, artinya diameter ulir 10 mm.
Dilanjuti angka tipe panas dan dingin.
Disusul huruf H, menandakan panjang ulir 12,7 mm.
Busi ini untuk bebek 4-tak Astrea, Crypton, Shogun dan Kaze.
Contoh busi ini misalnya NGK C6HSA, C7HSA, dan C8HSA.
Cara membaca busi ND, untuk bebek 4-tak juga hampir sama dengan NGK.
Cuma beda huruf dan angka. Huruf U diameternya 10 mm.
Diikuit angka tipe pelepas suhu.
Lalu huruf F menandakan panjang ulirnya 12 mm.
Disusul dua huruf inti elektoroda.
Contoh busi ini misalnya Denso U20FS-U, U22FS-U, U24FS-U.
Beda kalau huruf awal NGK berlogo D.
Itu menandakan diameternya 12 mm.
Sedangkan huruf awal E di belakang angka ripe suhu busi, panjang ulirnya 19 mm.
Busi ini buat sport 4-tak GL-Pro, Tiger 2000 dan sejeninya.
Contoh busi standar NGK DP 8 EA.
Model sama bisa dibaca pada ND yang bertulis X 24EP-U9.
Khusus mesin 2-tak, semua diameter ulirnya sama.
Biasanya NGK mengawali huruf B alias diameter 14 mm. Atau ND mengawali huruf W.
Disusul angka tanda pelepas suhu.
Sekadar catatan, satu-satunya 4-tak yang menganut diameter 14 mm adalah Binter Merzy.
Karena itu, busi Binter Merzy harus menggunakan huruf awal B.
Di belakang angka tipe panas/dingin, busi 2-tak dipilah lagi menurut panjang-pendeknya ulir.
Kode NGK hampir sama dengan 4-tak.
Huruf H, ulirnya pendek alias 12,7 mm.
Huruf E berulir panjang 19 mm.
Untuk ND bisa dibaca pada huruf awal setelah angka panas dingin.
F panjangnya 12,7 mm dan E 19 mm.
Mesin 2-tak yang memakai busi ulir pendek adalah semua bebek dan sport keluaran lama.
Termasuk RX-King.
Sedangkan sport produksi baru semacam RX-Z, TZM, NSR-150, RGR-150, termasuk Merzy, berulir panjang.
Baca Juga: PT NGK Busi Indonesia Ganti Nama, Ngikut Perusahaan Global, Semangat Makin Bersinar
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid MOTOR Plus |
KOMENTAR