Otomotifnet.com - Korlantas Polri mengusulkan agar pajak progresif kendaraan dihapus jadi nol rupiah.
Ini bentuk pencegahan dengan contoh ada Toyota Alphard tapi beralamat di rumah gubuk.
Tentu hal itu akal-akalan para pemilik mobil mewah dengan pinjam alamat agar terhindar dari pajak progresif.
Apalagi dinilai pajak progresif tidak memiliki dampak terhadap pemasukan negara.
Selain itu, penambahan beban pajak ini juga membuat banyak masyarakat tidak jujur terhadap identitas kepemilikan kendaraannya.
Sehingga menyulitkan polisi untuk melakukan identifikasi apabila terjadi suatu hal.
Itu yang disampaikan Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, (5/7/23).
"Orang yang mau mobil tiga, empat, biar saja. Tidak usah diprogresif karena ya faktanya kemarin terjadi," sebut Firman di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Ketika kami bicara dengan Bu Nicke (Dirut) Pertamina untuk menghitung subsidi, ada orang yang secara catatan harus dapat, tapi dia punya mobil Alphard," katanya.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR