"Dijual di Madura aja. Alasan pakai mobil biar gak ketahuan warga saja," ujar tersangka MS, saat diinterogasi Kapolsek Lakarsantri, Kompol Hakim ketika konferensi pers di Mapolsek Lakarsantri, (11/7/23).
Saat beraksi, MS dan MU selalu melengkapi diri dengan kunci T untuk membobol lubang kontak motor korban.
Biasanya, tersangka MS membutuhkan waktu kurang dari 30 detik untuk membobol lubang kunci kontak motor sasarannya.
Kemampuan dan keterampilan membobol lubang kunci kontak tersebut, diakui MS, diperoleh dari teman-temannya sesama pencuri motor.
"Sasaran motor yang masih kunci saja, kalau keyless belum pernah. Butuh waktu 30 detik untuk metik motor. Saya belajar dari teman, 2 mingguan sudah bisa," tandas tersangka MS.
Selain MS, eksekutor lain dalam komplotan maling motor itu yakni MU.
Tersangka MU mengaku, biasanya sasaran pencuriannya adalah motor matik.
MU mengatakan motor-motor curian tersebut dijual ke seorang penadah yang ditemuinya di Bangkalan, Madura.
Satu motor, biasanya dijual seharga kisaran Rp 2,4-2,8 juta.
Uang hasil menjual motor curian akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli susu anak.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR