Otomotifnet.com - Buat yang suka mencuci mobil bekas kesayangan pakai air hujan sebaiknya jangan dilakukan lagi ya.
Pasalnya, air hujan punya kadar asam yang tinggi.
Bagi sebagian pemilik mobil, air hujan yang turun bisa ditampung atau sekaligus bisa dipakai untuk cuci mobil.
Meskipun sebenarnya cuci mobil pakai air hujan tidak dianjurkan.
Anthony Himawan, pemilik workshop detailing H! Cars Garage di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan mengatakan idealnya cuci mobil diharuskan pakai air tanah atau air bersih dari mata air.
"Air tanah dari keran saja juga terkadang harus pakai filter," kata Anthony.
Sebab menurutnya, penggunaan filter diperlukan untuk mengurangi kadar mineral dan asam dari air.
Termasuk pada air hujan yang diyakini Anthony mengandung kadar asam tinggi.
"Kadar asam air hujan bisa merusak cat mobil karena sifatnya korosif," ungkap Anthony.
Sifat korosif dari air hujan akan mengikis lapisan pernis atau coating saat dibilas ke permukaan cat mobil.
Sehingga lapisan pelindung tersebut lama-lama bisa menipis bahkan hilang.
Jika sudah hilang, cat mobil bisa langsung terpapar oksidasi dan cuaca serta panas matahari.
"Cat mobil juga tidak punya ketahanan terhadap kontaminasi kimia baik dari sampo atau air hujan juga," terang Anthony.
Akibatnya, kerusakan cat mobil bisa terjadi dalam waktu cepat seperti kusam dan mudah tumbuh jamur.
"Air hujan juga bukan air yang bersih, dia mengandung partikel yang bisa menggores cat mobil sehingga menimbulkan baret halus saat diusap," imbuh Anthony.
Baca Juga: AC Mobil Bekas Gak Dingin Gara-Gara Evaporator Ngambek, Lakukan Langkah Ini Kabin Kembali Sejuk
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR