Lagipula, memang SIM tidak ditunjukkan untuk semua golongan masyarakat.
Hanya orang tertentu saja yang bisa mendapatkannya atau yang benar-benar kompeten.
"Pesannya seperti ini, kita itu berharap masyarakat yang ada di jalan adalah orang-orang terlatih. Maka supaya bisa mendapatkan SIM, mereka harus belajar dan juga berlatih. Kenapa perlu ada ujian? Karena jalan itu daerah yang berbahaya," ujarnya.
"Kita sudah meluncurkan buku panduan. Jadi tidak ada lagi yang bilang ujian SIM itu misteri, tidak. Kalau mau lulus, baca. Di sana ada peraturan lalu lintas, atitut prilaku yang diharapkan entah di persimpangan maupun jalan secara keseluruhan," lanjut Firman.
Baca Juga: Cuma Dua Minggu, Polisi Memperkarakan Ribuan Pemilik SIM dan STNK di DKI Jakarta, Karena Ini
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR