Karena pada beberapa mobil listrik ada yang menggunakan sistem pendingin cair untuk mendinginkan sistem elektrifikasinya, terutama pada bagian inverter seperti pada Nissan Leaf.
Sedangkan untuk pendingin baterainya sendiri umumnya mengandalkan udara, ada yang pakai kipas dan sebagainya.
Nah, yang mesti rajin dipantau setiap periode tertentu adalah kebersihan filter udara untuk pendinginan baterai.
Jika kotor harus segera dibersihkan atau diganti baru, agar sirkulasi udara tetap lancar.
Tegangan dan arus baterai juga wajib dipantau saat servis berkala, untuk mengetahui kesehatan baterai.
Baca Juga: Bikin Tersenyum, Ternyata Perawatan Berkala Ertiga Hybrid Semudah Ini
Soal daya tahan baterai, ada yang bisa lebih dari 8 tahun loh.
Salah satunya Suzuki yang telah menerapkan teknologi elektrifikasi pada salah satu line up mereka di Jepang (Suzuki Wagon R), meski jenisnya mild hybrid.
Dimana usia mobil tersebut sudah 9 tahun pemakaian, namun kondisi baterai lithium-ionnya masih oke.
Lalu mengenai harga baterai mobil full listrik dengan yang hybrid, tentu lebih mahal yang full listrik, lantaran daya atau kapasitas baterainya lebih besar.
Biasanya harga baterai mobil full listrik sekitar 40-50% dari harga mobilnya.
Contohnya Hyundai Ioniq 5 yang tipe Long Range, harga baterainya sekitar Rp 400 jutaan.
Sedangkan harga mobilnya sendiri menyentuh angka Tp 859 jutaan untuk tipe Signature Long Range.
Sementara harga baterai mobil hybrid, ada yang cuma Rp 14 jutaan seperti pada Suzuki New XL7 Hybrid.
Intinya tergantung dari kapasitas baterainya. Makin besar kapasitas atau daya baterainya, harganya lebih mahal.
Bagi Anda yang juga punya pertanyaan seputar masalah mobil, silahkan kirim pertanyaan ke email konsultasi.r4@gmail.com. Maka akan dijawab di rubrik Konsultasi OTOMOTIF.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR