Masuk ke SS enam di Laos, menghadirkan track yang lebar dan panjang, ini menjadi santapan pasangan pereli untuk memacu hingga batas kecepatan tertinggi.
Walapun trek panjang dan lebar, tapi juga banyak jebakan, mulai dari lobang hingga lumpur yang dalam yang tidak terlihat, bahkan ada kolam air dan sungai yang dalam.
"Di SS empat enggak finish, tapi SS lima dan enam bisa finis dan menghasilkan waktu yang cukup baik, sehingga mendapatkan peringkat kedua,"
"Di SS enam saya anggap sepele track ini, karena kan lurus, ternyata banyak yang jadi korban, karena SS di Laos ini," terangnya lagi.
Track SS enam merupakan salah satu track keberuntungan bagi Jeje, karena karakter tracknya sangat cocok menggunakan LC 200.
Dengan banyak tragedi hingga masuk ke sawah sehingga mengurangi ritme dalam mengendarai mobil, hasil akhirnya harus puas di peringkat ke-12.
"Over all sedikit di bawah 10 besar peringkat 12, udah lebih dari cukup, mengingat kejadian kemarin masuk sawah ritme bawa dikurangin, jangan sampai kejadian ABS tidak bisa dimatikan terulang, bikin masuk ke sawah, yang penting bisa finis," ceritanya.
Bahkan Jeje juga bersyukur kalau Land Cruiser 200 yang dibawanya finish dengan utuh tanpa mengalami kerusakan dan hasilnya sesuai target.
"Alhamdulillah mencapai finish, mobil tidak dalam kendala berat, sangat minim kerusakan, boleh dibilang perlu disesuaikan, yang penting sesuai target," tambahnya.
Finishnya Julian Johan dan Recky Resanto di ajang Asia Cross Country Rally Cross (AXCR) 2023 dipersembahkan untuk HUT RI ke-78.
Meski tidak juara, tapi mereka berharap bisa memberikan inspirasi generasi muda bagaimana menjadi yang terbaik tanpa mengalami kendala.
"Momen 17 Agustus bisa memberi sesuatu, meski tidak juara tapi menjadi inspirasi, kita bisa berjuang, hasil nomor dua tapi bagaimana memberikan yang terbaik," tutup Jeje.
Baca Juga: Spesifikasi Land Cruiser 200 Jejelogy Buat Ajang AXCR 2023, Habiskan Dana 1 Miliar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR