Jadi saat oli mesin lama dibuang masih ada sisa aditif yang menempel di komponen mesin atau sisa fluida oli yang tidak terbuang.
Bersamaan oli mesin beda merek lain yang dimasukkan punya perbedaan formula aditif.
"Setiap oli mesin punya formulasi aditif yang berbeda dan belum tentu blending," sebut Stanley.
"Saat tercampur dan mesin bekerja aditif kimia antar kedua oli mesin ini bereaksi dan membentuk gumpalan," terangnya.
Doni, mekanik bengkel spesialis Nawilis Radio Dalam, Jakarta Selatan membenarkan jika kerap ganti oli mesin beda merek berpotensi memicu oil sludge di dalam mesin.
"Antar merek oli mesin punya kandungan aditif yang berbeda," ujar Doni.
"Perbedaan aditif ini kalau tidak cocok fungsi kerjanya malah menjadi residu kotoran yang mengikat dan menjadi lumpur," jelasnya.
Bukan berarti tidak diperbolehkan sama sekali jika ingin ganti oli mesin beda merek.
"Kalau mau ganti oli mesin beda merek pakai engine flush dulu," saran Doni.
"Fungsinya untuk membilas komponen di dalam mesin dari sisa oli lama beserta aditifnya dan bisa keluar semua sebelum dicampur yang baru," bebernya.
Baca Juga: Cukup Tahu, Begini Cara Gampang Cek Kapan Oli Mesin Waktunya Ganti
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR