"Di dalam lingkungan, dia ramah. Bahkan, beberapa minggu ini bisa dibilang royal, jajanin anak-anak yang suka nongkrong," kata Multi.
Namun pada 30 September 2023, pelaku meminta tolong dengan meminjam uang Multi sebesar Rp 500 ribu dan berjanji akan dikembalikan Senin kemarin, (2/10/23).
"Dengan mulut manisnya, dia langsung minta nomor rekening saat itu juga untuk kembalikan duit," tutur Multi.
Satu hari setelahnya sekira pukul 22.00 WIB, Multi mendapatkan panggilan telepon dari pelaku yang kembali meminjam uang sebesar Rp 1 juta.
"Jadi, Rp 1,5 juta. (Katanya) 'nanti pulang langsung dikembalikan di rumah'. Karena posisinya memang sebelah rumah kontrakannya (pelaku) dan dia sehari-hari nongkrong di depan rumah," ucap Multi.
Oleh karena itu, dia percaya untuk memberikan pertolongan kepada pelaku.
Usai meminjamkan Rp 1,5 juta kepada pelaku, Multi melihat tetangganya yang lain berkumpul di depan rumahnya.
Mereka membicarakan keluarga pelaku yang diduga melakukan penipuan.
"Semalam ramai di depan rumah pada ngomongin tersangka, karena ada yang janggal. Jadi, salah satu tetangga saya anterin dia ke Kampung Bahari, tapi (tetangga saya) diturunkan di (tengah) jalan," ucap Multi.
"Terus suaminya tersangka sama anaknya pinjam motor tetangga saya, sekaligus STNK. Bilangnya sewa, untuk pergi ada urusan, katanya," terang Multi.
"Setelah diusut, ternyata kurang lebih tetangga saya banyak yang dipinjam duit," lanjut dia.
Terhitung sudah ada 9 korban atas kasus dugaan penipuan ini. Semuanya adalah tetangga pelaku saat masih mengontrak di wilayah tersebut.
Kini, kondisi kontrakan pelaku kosong. Hanya tersisa penyejuk ruangan alias air conditioner (AC), TV LED yang sudah rusak, hingga lemari pakaian tanpa isi.
"Jadi, motor yang dia bawa ada dua. Dibawa suaminya satu dari sore, istrinya satu pas malam. Nah, terus pinjaman handphone satu. Setelah sudah pada panik, kita buka kontrakannya, sudah enggak ada baju di lemarinya," tutur Multi.
Baca Juga: Nama Baik Jasamarga Tercoreng, Eks Dirut Nilep Duit Rp 1,5 Triliun Tol MBZ
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR