Kalau terpaksa berhenti di jalanan menanjak, AHM juga punya beberapa tips yang bisa dipraktikan.
Ketika harus berhenti di tanjakan, komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya dorong kendaraan ke belakang.
Sebisa mungkin, hindari posisi di belakang kendaraan berukuran besar seperti truk dan bus.
Namun kalau terpaksa harus berada di belakang kendaraan besar, ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di belakangnya.
Tujuannya agar kita bisa sigap menghindar kalau-kalau kendaraan besar di depan kita mengalami masalah.
2. Melewati Turunan
Saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh sebelum memasuki jalan menurun.
Caranya dengan menurunkan gas dan pertahankan kecepatan motor menggunakan rem depan/belakang.
"Bila dirasakan pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang," tegas Lucky.
Hal ini menjadi penting, karena motor matik tidak bisa menggunakan engine braking untuk membanti pengereman.
Sehingga rem depan dan belakang harus kerja ekstra keras sebagai satu-satunya tumpuan untuk mengurangi kecepatan di jalanan menurun.
"Dalam kondisi apapun setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara termasuk di tanjakan dan turunan, hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan pengendara dan sekitar," ucap Lucky.
Tidak lupa, harus menjaga postur berkendara yang tepat ketika melewati jalanan menjakan maupun menurun.
Saat berkendara di jalur tanjakan, posisikan badan condong ke depan agar roda depan mendapatkan grip atau daya cengkram yang kuat terhadap permukaan jalan.
Sebaliknya, posisikan postur badan condong ke belakang saat berkendara di jalur turunan untuk mengurangi beban dari ban depan.
Baca Juga: AHM Perpanjang Garansi Rangka 5 Tahun, Berlaku Untuk Semua Model Honda
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR