Otomotifnet.com – Judul di atas bukan nakut-nakutin loh. Karena memang di Jakarta tengah gencar digelar razia kendaraan bermotor di atas 3 tahun pemakaian.
Razia ini menyasar kendaraan yang tidak ramah lingkungan, dan akan dikenakan tilang uji emisi.
Bahkan tilang uji emisi ini menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, akan diberlakukan setiap harinya sejak 1 November 2023 kemarin.
Nah, buat Anda yang memiliki mobil di atas 3 tahun pemakaian, sebaiknya hindari masuk Ibu Kota bila menemukan tanda-tanda ini pada mobil kesayangan.
Baca Juga: Ada 3 Pemilik Mobil Bensin Kena Denda Tilang Setengah Juta, Perkara Asap Knalpot
Pertama, jika mobil sulit langsam saat stasioner, atau putaran mesin tidak stabil alias suka naik turun sendiri.
Sebab, itu menandakan terjadinya pembakaran yang tidak normal di ruang bakar, sehingga berdampak pada emisi gas buang yang buruk.
Kedua, jika muncul asap putih dari knalpot mobil bensin, yang menandakan ada oli ikut terbakar bersama pembakaran.
Bisa dari sil klep bocor atau ring piston aus, yang menyebabkan oli mesin merembes masuk ke dalam ruang bakar.
Kondisi ini dijamin akan membuat emisi gas buang jadi tidak ramah lingkungan.
Kalau di mobil diesel umumnya asap yang keluar berwarna hitam pekat, yang bisa disebabkan oleh penggunaan bahan bakar yang memiliki kandungan sulfur tinggi
Berikutnya bila mobil pernah bobok knalpot atau catalytic converter-nya rusak dan dilepas.
Karena dari hasil pengukuran emisi gas buang mobil yang catalytic converternya lepas, angka HC (Hydro carbon) dan CO-nya (Carbon Monoxyde) naik drastis.
Baca Juga: Waduh! Gara Gara Catalytic Converter Mobil Ini Rontok, Emisi Gas Buangnya Bisa Ditebak
Walaupun sudah ditreatment menggunakan chemical pembersih carbon, tetap saja nilai HC-nya melampaui batas yang dianjurkan.
Tak kalah penting adalah bila mendapati ada bagian dari knalpot mobil kesayangan yang bocor, karena dapat mempengaruhi hacil pembacaan akhir di ujung knalpot.
Hal itu sudah Otomotifnet.com buktikan pada mobil operasional kantor yang mengalami kebocoran di bagian tengah pipa knalpotnya.
Ketika diuji emisi gas buangnya, nilai HC-nya selalu lebih dari batas yang dianjurkan.
Begitu knalpotnya diperbaiki dengan cara dilas bagian yang mengalami kebocoran, baru deh emisi gas buangnya membaik.
Editor | : | Andhika Arthawijaya |
KOMENTAR