Jadi, jika tuas di master rem depan ditarik maka hanya dua piston di kaliper rem depan yang bekerja mendorong kampas rem.
Nah, satu piston lagi yang berada di posisi tengah baru akan bekerja jika tuas rem belakang ditarik.
Ketika tuas rem belakang saja yang ditarik, maka rem belakang bekerja diiringi rem depan yang juga ikut mengurangi laju berkat satu piston kaliper rem depan yang ikut menjepit piringan.
“Ada satu alat yang dinamakan equalizer, yakni mekanisme yang membagi distribusi daya pengereman antara depan dan belakang,” ujar Sarwono Edi.
“Saat CBS bekerja, daya pengereman bagian belakang lebih besar dibanding yang depan”, lanjut Edi.
Dengan begitu, ban belakang jadi tidak mudah slip, karena tenaga pengereman juga ikut terdistribusi ke roda depan.
Hasil akhirnya proses pengereman menjadi lebih safety, meski secara efektifitas masih di bawah ABS atau anti lock brake system.
Untuk sistem CBS ini juga tersedia di motor matik Honda yang gunakan perpaduan disc brake di depan dan rem model tromol di belakang.
Mekanis kerja untuk model ini lebih sederhana, jadi ada mekanis CBS berupa tali kawat yang membuat tuas rem depan ikut tertarik jika tuas rem belakang ditarik.
Dengan teknologi pengereman model CBS yang diusung, pengendara motor matik Honda jadi terbantu dalam menyeimbangkan proses pengereman.
Baca Juga: Heran, Cuma Sentuh Part Ini Bikin Honda BeAT Njengat-jengat dan Makin Anti Mampir Pom Bensin
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR