Seperti disinggung di atas, besaran diskon biasanya sudah terstandar di wilayah tertentu.
Tenaga penjual tidak diperkenankan untuk memberi diskon melebihi apa yang sudah ditentukan oleh APM.
Kalau dilanggar, mereka bisa kena sanksi berupa denda hingga pemecatan. Sanksi denda juga berlaku untuk dealer di mana tenaga penjual atau sales tersebut bekerja.
Ada tim khusus yang memantau harga jual oleh tenaga sales. Mereka menilai kualitas layanan, kinerja dan kepatuhan terhadap aturan. Namun juga 'menangkap' sales yang memberi diskon lebih besar dari ketentuan.
Salah satu caranya dengan menjadi mysterious shopper atau pura-pura jadi pembeli.
Menariknya, di brand mobil tertentu, enggak semua model dipantau dengan tegas. Model-model tertentu dibiarkan dijual dengan diskon melebihi ketentuan.
Biasanya ini dilakukan terhadap model atau varian yang dinilai sulit terjual dalam waktu singkat. Misal, diskon maksimal Rp 30 juta, tapi enggak masalah didiskon hingga lebih dari Rp 50 juta.
Konsumen Jajan
Nah, dengan mengetahui perihal tadi, calon konsumen bisa lebih paham kenapa saat mengontak pertama kali, diskon yang ditawarkan biasanya lebih rendah dari ketentuan.
Biasanya, untuk mengetahui besaran diskon, calon konsumen umumnya membandingkan penawaran dari satu tenaga penjual ke penjual lainnya.
Dari situ bisa dinilai angka diskon maksimal sesuai ketentuan yang bisa didapat.
Tenaga sales sudah paham hal tersebut dan umumnya mengarahkan ke benefit lain yang akan didapat calon konsumen.
Diskon lebih besar diberikan jika calon konsumen menunjukkan keseriusannya untuk bertransaksi. Misal ketemu langsung dengan penjual dan tidak berkomunikasi via telepon atau whatsapp.
Kalau sudah begini, silakan nego semaksimal mungkin harga mobil baru yang ditawarkan dan siap-siap mendapatkan diskon lebih besar daripada yang sudah ditentukan.
Hanya saja ada hal yang patut diperhatikan.
Impian ketemu diskon besar 'mental' jika dealer melakukan penyehatan stok. Artinya, stok beredar enggak banyak menumpuk di akhir tahun.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR