Otomotifnet.com – Karakteristik mobil listrik yang berbeda dari mobil bermesin konvensional, ternyata juga berpengaruh pada ban yang digunakan.
"Mobil listrik punya serangkaian karakteristik khusus seperti torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat sehingga sebaiknya dilengkapi dengan ban yang tepat,” ujar Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano dalam keterangan resminya (8/2/2024).
Menurut Fisa lagi, “Ban khusus ini dirancang untuk memenuhi berbagai tuntutan ini sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal.”
Lebih lanjut disebutkan Fisa ada beberapa karakteristik mobil listrik (EV) meliputi bobot yang umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional, karena baterai mobil EV sendiri memiliki bobot sekitar 30-50% dari bobot total.
Selain itu, kabin mobil EV lebih senyap dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga suara (noise) yang keluar dari ban akan lebih terdengar, baik noise dari telapak (umumnya frekuensi tinggi), maupun noise akibat ban bersinggung dengan permukaan jalan (umumnya frekuensi rendah).
Mobil listrik juga punya karakter torsi instan buat akselerasi dan pengereman yang dapat meningkatkan laju keausan ban, sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi.
Selain itu, ban yang digunakan pada mobil listrik mesti mempunyai teknologi yang mampu meminimalisasi hambatan gulir (rolling resistance) guna menghemat penggunaan laju pengurangan daya baterai, mengurangi akumulasi panas, dan menahan gesekan.
Lantas konstruksi ban dengan kekuatan tambahan (reinforced) juga perlu untuk mengakomodasi peningkatan bobot baterai kendaraan listrikserta meningkatkan kemampuan ban dalam meminimalkan kebisingan eksterior.
Menurut Fisa, dalam pemilihan ban untuk mobil listrik ada beberapa hal yang jadi pertimbangan utama.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR