Menurut Rio, pembelanjaan motor listrik baru tersebut bersumber dari APBD.
Yang seharusnya mempertimbangan dampak langsung ke masyarakat.
Sehingga anggaran Rp 6,3 miliar seharusnya bisa dialihkan ke fokus lain.
Ia juga beranggapan kalau saat ini Dishub harusnya memfokuskan pada kendaraan yang sudah ada.
"Artinya pengadaan ini apakah karena kekurangan unit atau karena unit sebelumnya mengalami disfungsi penggunaan yang bisa saja disebabkan oleh faktor buruknya perawatan," tegasnya.
Sementara itu Kadishub DI Jakarta Syafrin Liputo mengklaim, rencana pembelian motor listrik itu telah dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024.
"Anggaran pembelian motor listrik sudah dibahas dalam pembahasan RAPBD TA 2024," ungkapnya.
"Pembelian motor besar listrik tersebut sesuai InPres No 7 Tahun 2022 Tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," kata Syafrin dikutip dari Tribunnews.
Menurut Syafrin, motor listrik ini nantinya menggantikan motor Patwal sebelumnya yang sudah tua.
Motor listrik itu untuk pengawalan Gubernur atau Wakil Gubernur terpilih.
"Selain itu motor listrik besar tersebut untuk menggantikan motor besar Dishub yang usianya sudah tua, dan nantinya peruntukannya adalah untuk Pengawalan Gubernur/Wakil Gubernur terpilih nantinya," jelas Syafrin.
Moge listrik yang jadi polemik ini merupakan merek LiveWire yang merupakan divisi motor listrik dari Harley-Davidson.
Spesifikasinya cukup mantap, LiveWire One dibekali dengan motor listrik dengan tenaga 100 dk dan torsi sebesar 114 Nm.
Untuk baterainya sendiri diklaim bisa menempuh jarak sampai 235 Km.
Harga motor listrik ini sendiri ada di angka Rp 1,26 Miliar.
Baca Juga: Demi Pejabat VVIP, Pemprov DKI Belanja 5 Moge Listrik Seharga Rp 6,3 Miliar
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR