Otomotifnet.com - Dalam gelaran IIMS 2024 Februari silam, Alva meluncurkan versi terbaru sekaligus pengganti dari One, yaitu One XP.
Tak berselang lama, Rabu (6/3) diadakan sesi tes yang diadakan di sebuah restoran di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten.
Sayang, lintasan yang digunakan untuk pengetesan sangat terbatas, cuma di area parkiran yang jalurnya pendek dan di lintasan gravel, sehingga belum bisa merasakan potensi One XP secara mendalam.
Hanya bisa merasakan posisi duduk, tarikan awal dan redaman suspensi dalam kecepatan yang sangat pelan.
3 UBAHAN
Seperti apa rasanya mengendarainya? Sebelum mengulas impresi, kita kilas balik dahulu ubahan yang dilakukan oleh Alva pada One sehingga jadi One XP, yang sekarang dijual dengan harga Rp 38,5 juta (OTR Jakarta).
Jika dikurangi subsidi dari pemerintah Rp 7 juta, maka jadi hanya Rp 31,7 juta saja.
Diterangkan oleh Putu Yudha, Chief Marketing Officer Alva sebelum sesi tes, “Yang pertama striping lebih dinamis,” terang pria ramah yang akrab disapa Adit ini.
Mohammad Masykur, Product Planning Advisor Alva menambahkan, One XP jadi beda dengan kebanyakan motor listrik atau One pada khususnya, “Hampir semua motor listrik 1 warna, kali ini 2 warna,” terangnya.
One XP dikasih striping, sehingga memang tampak lebih menarik.
Masykur menambahkan, ada 5 pilihan warna One XP yaitu Edgy Turquoise, Supernova Black, Casual Blue, Indie Red, dan Hello White.
Yang kedua, menurut Adit ada ubahan pada spidometernya. “Layar TFT diperbaharui, diupgrade jadi adaptive terhadap sinar matahari,” lanjut Adit.
“Ada dark mode dan light mode, ukurannya 7 inci,” imbuh Masykur.
Terakhir menurut Adit ada ubahan pada hub drive atau motor listriknya, “Ada improvement penggerak jadi lebih andal terhadap jalanan Indonesia,” terangnya.
Latar belakangnya ternyata kondisi lingkungan dan cuaca, “Karena di sini curah hujannya tinggi,” imbuh Masykur yang juga menyebut spesifikasinya tetap, kecepatan maksimal 90 km/jam dengan daya jelajah satu baterai 70 km.
LEBIH JELAS
Usai pemaparan ubahan, media yang hadir langsung dikasih kesempatan untuk mencoba One XP.
Begitu duduk dan menyalakan kunci kontaknya, impresi yang pertama dirasakan adalah ternyata loading spidometer barunya lama!
Setelah kontak on dan diiringi bunyi dari speaker khas motor listrik, ternyata perlu beberapa detik sampai layar hidup.
Setelah layar hidup malah dapat kejutan, ada tulisan “Welcome” yang pakai font sangat biasa, seperti sapaan layar smartphone beberapa tahun silam.
Setelah menyala sepenuhnya, ternyata memang lebih enak dilihat, lebih jelas! Utamanya angka kecepatan yang memang ukurannya besar.
Apalagi karena sudah adaptive, maka tak ada masalah dalam kondisi terang maupun gelap.
Dalam kondisi terang, layarnya akan punya latar putih, sementara dalam kondisi gelap latarnya berubah jadi hitam.
Sehingga saat malam enggak akan bikin silau, ketika siang hari info yang ditampilkan tetap mudah dibaca.
Info yang ditampilkan ternyata tak begitu banyak. Ada kecepatan ditampilkan angka dan grafik, suhu sekitar, kapasitas baterai, suhu baterai, range, odometer dan tripmeter.
Nah odometer dan tripmeter ternyata menyala bergantian. Ketika kontak baru on, maka akan muncul odometer, beberapa detik kemudian otomatis berubah jadi tripmeter.
Tampaknya itu karena sama sekali tak ada info yang bisa diganti, tak ada tombolnya juga.
Nah kalau membahas riding mode, tentu diawal dari P, 1 (Eco), 2 (Normal) dan 3 (Sport).
Bisa juga muncul F dan R, yang menunjukkan ketika sedang memilih untuk maju atau mundur.
Untuk mundur, caranya tinggal tekan dan tahan tombol R di setang kanan sambil buka gas.
Oiya untuk menyalakan motor, di One XP ternyata bisa pakai 3 cara. Pertama pakai anak kunci mekanis, dicolok kemudian diputar seperti motor pada umumnya.
Kedua, pakai remote yang disertakan, dengan menekan tombol berlambang listrik sebanyak dua kali.
Yang terakhir paling canggih, “Bisa lewat aplikasi My Alva, bisa menyalakan dan mematikan dari jarak jauh,” terang Masykur.
MIRIP PCX
Karena perubahan mayoritas dari sisi tampilan dan fitur, maka dimensi dan spesifikasi teknis bisa dibilang tak ada perubahan.
One XP tetap sebuah skutik berukuran cukup besar, setara dengan Honda PCX dan Yamaha NMAX.
Malah kalau posisi duduk, identik dengan PCX, karena desain awal tampaknya memang terinspirasi skutik andalan Honda tersebut.
Bukan hanya dimensi, bentuk jok, setang, dek bahkan sampai pelek depan identik dengan PCX 150.
Jangan heran kalau posisi duduknya juga mirip PCX. Paling khas setangnya yang model pipa dilapis cat, posisinya terasa cukup dekat dan rendah, sehingga mudah diraih tangan.
Kemudian dek pijakan kakinya cukup panjang, yang mana kalau kaki menginjak ke bagian yang miring, lutut tak bisa benar-benar lurus. Persis PCX!
Joknya dibekali busa dan kulit yang cukup empuk, sehingga terasa nyaman diduduki.
Meski kalau dirasa lebih mendalam, khususnya setelah jalan, ternyata mudah mentok rangka joknya. Jadi malah ada rasa keras.
Ketika jalan, impresi yang langsung terasa redaman suspensi depan ternyata empuk, ampuh meredam guncangan kondisi lintasan yang sama sekali enggak mulus.
Sementara suspensi belakang redamannya sedang, untuk sendirian masih agak keras.
Nah untuk performanya, kalau pakai riding mode Sport terasa responsif, khususnya pada tarikan awal.
Tentu karena motor listrik yang digunakan punya torsi maksimal mencapai 46,5 Nm, sangat besar!
Tapi memang entakannya sangat spontan, setelah itu terasa linear biasa saja, maklum tenaga maksimal hanya 5,4 dk saja.
Kalau riding mode Normal tarikan terasa biasa, kalau yang Eco berubah jadi sangat lemot.
Efeknya kalau pakai Eco jarak yang bisa ditempuh (range) tentu jadi yang terjauh, kalau pakai Normal sedang, Sport tentu yang terpendek.
Jadi penasaran berapa jauh jarak yang bisa ditempuh, apakah sesuai klaim bisa 70 km, atau lebih jauh?
Data Spesifikasi Alva One XP:
Tipe penggerak: hub drive
Tenaga: 5,4 dk (4 kW)
Torsi maksimal: 46,5 Nm
Tipe baterai: lithium
Kapasitas: 60 V 45 Ah (2,7 kWh)
Waktu isi ulang: 4 jam (0-100%)
P x L x T: 1.960 x 755 x 1.200 mm
Jarak sumbu roda: 1.370 mm
Jarak terendah: 135 mm
Tipe sasis: Steel
Ban depan: 90/90-14
Ban belakang: 110/80-14
Rem depan: cakram kaliper 3 piston (CBS)
Rem belakang: cakram kaliper 2 piston
Suspensi depan: teleskopik
Suspensi belakang: tunggal
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR