Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Segera Menepi, Ini Bahaya Di Balik Nyala Lampu Indikator Bentuk Teko

Ferdian - Minggu, 14 April 2024 | 17:10 WIB
Tekanan Oli mesin
www.nissan.co.id
Tekanan Oli mesin

Otomotifnet.com - Saat melakukan perjalanan panjang terutama menjelang arus balik Lebaran, ada kalanya mobil perlu istirahat.

Ini bertujuan untuk mengetahui kondisi mobil yang digunakan agar tidak terjadi kerusakan lebih fatal.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah memperhatikan lampu indikator berbentuk teko alias indikator tekanan oli mesin.

Karena kalau lampu ini menyala maka bisa diartikan pelumasan tidak bekerja dengan baik.

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan, bila lampu indikator berbentuk cerek berwarna merah menyala artinya sistem pelumasan ada masalah.

“Lampu tersebut menyala karena sensor membaca telah terjadi penurunan tekanan oli, sehingga pengemudi harus membaca informasi tersebut sebagai masalah serius, kalau dipaksakan mesin bisa rusak,” ucap Muchlis dikutip dari Kompas.com.

Cek volume oli mobil dengan dipstick
Dok. Istimewa
Cek volume oli mobil dengan dipstick

Muchlis mengatakan, mobil sebaiknya diberhentikan di bahu jalan karena peristiwa tersebut termasuk kondisi darurat.

Saat mobil telah menepi, pengemudi disarankan memeriksa potensi kebocoran oli mobil dengan melihat kolong mobil dan memeriksa volumenya lewat dipstick.

“Pastikan apakah ada oli yang menetes dari bawah mesin, kalau tidak ada kebocoran dan diketahui volume oli berkurang, tambahkan oli mesin hingga penuh sesuai ketentuan, karena salah satu penyebab tekanan oli kurang adalah volume olinya kurang,” ucap Muchlis.

Namun, bila lampu indikator oli tetap menyala setelah oli mesin ditambahkan, kemungkinan ada masalah lain yang membuat tekanan oli kurang bisa karena pompa oli lemah, ada sumbatan atau sensor tekanan olinya sendiri yang rusak.

“Biasanya ketika kualitas oli kotor bisa menyumbat aliran oli, sehingga jumlah oli yang terbaca pada sensor tekanan oli tidak sesuai atau kurang, sama saja pelumasan tidak maksimal,” ucap Muchlis.

Muchlis juga mengatakan sensor tekanan oli mesin merupakan perangkat yang dikontrol oleh ECU, sehingga bila ada kerusakan internal atau kabelnya terputus juga bisa menyebabkan sistem membaca sebagai masalah yang sama.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan indikator oli menyala tidak boleh diabaikan, harus segera mengambil tindakan yang tepat.

“Saat situasi itu terjadi lebih baik menepikan mobil atau bisa cek ke bengkel terdekat bila kondisi memunngkinkan. Namun, bila mesin tidak bisa menyala panggil layanan bengkel ke lokasi mobil berada,” kata Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Bambang mengatakan risiko memaksakan mobil tetap melaju dengan sistem pelumasan tidak prima dapat menyebabkan mesin rusak hingga berujung turun mesin.

Baca Juga: Ternyata Ini Sebabnya Kenapa Oli Mesin Mobil Gak Boleh Kepenuhan

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa