Otomotifnet.com - masih banyak yang belum tahu, kebiasaan pakai fast charging pada mobil listrik punya efek negatif.
Yap, efek negatif dari fast charging atau ultra fast bisa berdampak pada baterai.
Seperti diketahui, mengisi daya kendaraan listrik bisa dengan beberapa jenis pengisian, yakni home charging, fast charging, dan ultra fast charging.
Home charging menggunakan arus AC.
Sementara pada fast charging dan ultra fast charging menggunakan arus DC.
Banyak orang yang membandingkan durasi mengisi bensin di SPBU dan mengisi daya di SPKLU.
Padahal, penggunaan mobil listrik tidak bisa disamakan dengan mobil konvensional.
Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors, mengatakan, saat menggunakan fast charging atau ultra fast charging bisa meningkatkan risiko menurunnya kesehatan baterai mobil listrik.
"Arus atau jumlah muatan listrik yg masuk ke baterai banyak dan itulah yang menyebabkan konsekuensi natural suhu jadi lebih tinggi ketika kita pakai metode pengecasan yang cepat," ujar Danang, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Apakah mengurangi masa pakai baterai? Iya, dan itu akan terasa signifikan kalau kita jadikan itu sebuah kebiasan. Jadi, kalau kita memakai fast charging secara terus-terusan itu memang ada risiko untuk penurunan masa pakai atau umur sebuah baterai," kata Danang.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR