“Metode penilaian ditentukan dari 7 faktor, yakni : Desain, Fitur & Teknologi, Performa, Konsumsi Bahan Bakar atau Konsumsi Listrik (Electric Vehicle), Handling dan Kenyamanan (Mobil) atau Riding Position (Motor), Harga serta faktor Kebaruan dari sebuah kendaraan,” paparnya.
Faktor pertama tentunya desain baru yang diusung Lexi LX 155, yang memang lebih segar dibanding Lexi 125, memenuhi nilai Kebaruan.
Selanjutnya yang mendapat nilai besar adalah performa mesin.
Dapur pacu Lexi LX 155 merupakan mesin 155 cc Blue Core terbaru, generasi ketiga setelah NMAX dan Aerox 155.
Keunggulan utama adalah punya tenaga dan torsi besar mendekati mesin NMAX generasi pertama, namun lebih halus karena pakai konstruksi baru di bagian tensioner adjuster rantai mesin, serta berbagai pembaruan lainnya.
Teknologi khas Yamaha seperti forged piston, DiASil cylinder dan VVA (Variable Valve Actuation) tentunya juga masih disematkan.
Tenaga maksimal Lexi LX 155 cukup besar, 15,2 dk di putaran mesin 8.000 rpm. Torsi maksimal 14,2 Nm di kitiran 6.500 rpm.
Karakternya sangat cocok untuk penggunaan harian, karena akselerasi awalnya sangat ringan, sehingga untuk stop and go di jalan perkotaan terasa sangat responsif.
Catatan akselerasinya memang cukup cepat, contoh untuk meraih 0-60 km/jam hanya 4,86 detik.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR