Otomotifnet.com - Spooring ban mobil adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kinerja kendaraan, terutama bagi mobil bekas.
Ketika spooring dilakukan dengan tidak benar atau asal-asalan, dampaknya bisa sangat merugikan.
Fungsi utama dari spooring adalah untuk memastikan traksi tapak ban terhadap permukaan jalan tetap maksimal.
Jika spooring tidak dilakukan dengan tepat, bisa menyebabkan tapak ban mobil mengalami keausan yang tidak merata, bahkan bisa botak sebelah.
"Pengaruh dari spooring pada sudut camber sangat signifikan, sehingga tapak ban tidak bisa menempel secara merata ke permukaan jalan", menurut Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban di Mahakam, Jakarta Selatan.
Ketika sudut camber roda positif, sisi luar tapak ban akan lebih menempel pada jalan, sedangkan jika camber negatif, sisi dalam tapak ban akan menekan lebih dalam ke permukaan jalan.
Baca Juga: Kapan Waktu Untuk Spooring dan Balancing Ban Mobil? Begini Penjelasan Mekanik
Hal ini menyebabkan perbedaan keausan pada tapak ban yang berpotensi merugikan.
Untuk menjaga performa kendaraan, disarankan untuk melakukan spooring setiap 20.000 km.
Selama penggunaan, sudut roda bisa berubah akibat perputaran setir dan beban muatan yang dibawa mobil.
Oleh karena itu, spooring perlu dilakukan secara berkala agar poros roda tetap sejalan dengan arah gerak mobil.
Selain menjaga keausan tapak ban agar merata, spooring juga berfungsi untuk memastikan kendali mobil tetap optimal.
Kesimpulannya, mengabaikan proses spooring ban mobil dengan benar dapat menimbulkan masalah serius pada kendaraan Anda.
Pastikan untuk selalu melakukan spooring di tempat yang tepercaya agar performa mobil tetap terjaga.
Baca Juga: Ini Penyebab Kenapa Ban Mobil Bekas Selalu Habis Enggak Rata
Posted : Selasa, 24 Juni 2025 | 11:59 WIB| Last updated : Selasa, 24 Juni 2025 | 11:59 WIB
| Editor | : | Grid Content Team |
| Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR