Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bikin SIM D Wajib Bawa Motor Modifikasi Sendiri, Biaya Cuma Habis Segini

Irsyaad W - Senin, 24 Juni 2024 | 09:30 WIB
Sirkuit ujian SIM C dan D terbaru bikin bahagia penyandang disabilitas
TribunJatimTimur.com/Danendra Kusuma
Sirkuit ujian SIM C dan D terbaru bikin bahagia penyandang disabilitas

Otomotifnet.com - Polisi sudah menyediakan Surat Izin Mengemudi (SIM) D.

Yakni dikhususkan untuk rekan-rekan penyandang disabilitas.

Namun syarat wajibnya ketika ujian praktik wajib bawa motor modifikasi sendiri.

Sebagai info, layanan pembuatan SIM D ini baru tersedia di Satlantas Polres Lumajang, (20/6/24).

Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Zainul Rofik mengatakan, mekanisme pengurusan SIM D sama dengan pengurusan SIM lainnya.

Mulai dari tes kesehatan, tes psikologi, pengurusan administrasi, tes teori hingga tes praktik berkendara

Yang membedakan, hanya pelayanan. Penyandang disabilitas akan mendapatkan prioritas pelayanan untuk didahulukan.

"Mekanismenya sama, mulai kesehatan sampai praktik, yang beda hanya pelayanan saja, tentu penyandang disabilitas akan diprioritaskan dan ada petugas yang akan mendampingi dan membantu," kata Rofik di Lumajang, (20/6/24) disitat dari Kompas.com.

Uji praktik SIM khusus kelompok disabilitas.
Ntmcpolri.info
Uji praktik SIM khusus kelompok disabilitas.

Untuk penyandang disabilitas harus menyiapkan uang tunai sebesar Rp 180.000 untuk pembuatan SIM baru.

Rinciannya, tes kesehatan Rp 30.000, tes psikologi Rp 100.000, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) SIM D Rp 50.000.

Sedangkan, untuk perpanjangan, PNBP SIM D hanya dikenakan biaya Rp 30.000.

Rofik menambahkan, untuk mengurus SIM D, para pemohon harus datang ke Satpas dengan membawa kendaraan modifikasi roda tiga.

"Wajib ya membawa kendaraan modifikasi, kalau kendaraannya masih roda 2 kita tidak bisa melayani," tambahnya.

Rofik berharap, setelah ini banyak penyandang disabilitas yang melakukan permohonan pembuatan SIM D.

"Kita ingin memberikan hak yang sama. Tapi kita juga berharap penyandang disabilitas juga melakukan kewajibannya dalam berkendara dengan mematuhi semua aturan lalu lintas," tegasnya.

Sementara, Imam Syafi'i penyandang disabilitas asal Kelurahan Jogoyudan Lumajang mengaku senang dengan adanya SIM D.

Sebab, selama ini, ia sering touring ke luar kota bersama teman-temannya tanpa membawa SIM.
Sehingga, sering dicegat petugas khususnya apabila hendak menyeberang pulau.

"Senang bisa punya SIM, saya sering touring, nggak pernah bawa SIM, kadang kena cegat kalau mau nyeberang pakai kapal," jelasnya.

Baca Juga: Ujian Praktik SIM C Terbaru Bikin Bahagia Penyandang Disabilitas, Beda Jauh Sama Dulu

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa