Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence. Memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time.
Sekaligus memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam.
Serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. Geofence juga mendeteksi ketika armada membutuhkan penggantian baterai.
Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25 km/jam.
Setiap armada dilengkapi petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. Selain itu, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
“Kedepannya kami juga akan memperkenalkan teknologi maupun inovasi terbaru yang mendukung mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan,”
“Sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan kota pintar, maupun kebutuhan akan sistem mikro mobilitas di kawasan hunian, dan kawasan pendidikan di Indonesia,” beber Ricky.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Astra Financial Akan Umbar Promo di GIIAS 2024, Nih Rinciannya
Masih menurutnya, Beam Mobility juga akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan solusi transportasi yang efektif dan efisien bagi masyarakat Indonesia.
Didirikan pada tahun 2018, Beam Mobility adalah perusahaan yang bergerak di layanan ride sharing berbasis iot (internet of things), diklaim terbesar di Asia Pasifik.
Beam Mobility telah beroperasi di Australia, Selandia Baru, Korea Selatan,Turki, Thailand, Malaysia, dan merambah Jepang serta Indonesia.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR