Hal ini diamini oleh Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto.
Pihaknya berharap sosialisasi TEY dapat membangkitkan semangat anak muda untuk berkontribusi.
Yakni dalam wujud aksi nyata guna mencapai netralitas karbon. Serta diharapkan dapat mengajak orang-orang di sekitar mereka untuk turut terlibat.
“Salah satunya dapat dituangkan dengan mengikuti program TEY, agar dapat dikembangkan lebih lanjut dengan bimbingan para ahli,” terang Henry.
Program TEY diinisiasi pada 2005, sebagai kompetisi gerakan penghijauan dan kepeduliaan lingkungan besutan TMMIN dan TAM.
Dalam perjalanannya telah melibatkan lebih dari 1.700 partisipasi pelajar SMA atau sederajat, dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total proposal mencapai hampir 4.000.
Kini, program TEY ke-13 terbuka untuk semua generasi muda yang berada di bangku SMA dan sederajat di seluruh Indonesia.
Sebagai program berkesinambungan, TEY turut membangun eco gallery, yaitu sebuah sarana pembelajaran lingkungan.
Sebanyak 32 sekolah di Indonesia yang konsisten ikutan di kompetisi ini.
Baca Juga: Di Era Elektrifikasi, Toyota Ingin Jadi basis Produksi di Asia Pasifik
Sejumlah upaya dekarbonisasi juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif penghijauan untuk menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara.
Sejak 2013, aktivitas penanaman bakau telah dilakukan dengan cakupan wilayah seluas 14 hektar di Cilebar dan Cilamaya, dan berhasil menyerap emisi karbon mencapai lebih dari 2.300 ton.
Selain itu, telah dikembangkan juga taman sakura di Lawu, Jawa Tengah, yang bekerja sama dengan berbagai pihak sejak tahun 2018 sebagai ecotourism dan media pembelajaran siswa.
Termasuk pembuatan taman bambu dengan penanaman 17 jenis bambu di area pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat.
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR