Otomotifnet.com - Toyota memastikan kalau Toyota Yaris Cross tidak terdampak oleh kasus standar sertifikasi safety yang sedang terjadi di Jepang.
Berdasarkan temuan penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas nasional Jepang, TMC telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman dan penjualan tiga model yang saat ini diproduksi di Jepang.
Tiga model itu adalah Toyota Corolla Fielder, Corolla Axio dan Yaris Cross yang efektif per 3 Juni dihentikan.
Nah, yang jadi pertanyaan, apakah Toyota Yaris Cross yang dipasarkan di Indonesia terkena dampak?
“Namanya terkait, tapi produknya tidak ada kaitannya. Karena memang produsi Yaris Cross yang di Jepang itu memang berbeda dengan Yaris Cross yang kita produksi dan dijual di Indonesia,” jelas Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), APM Toyota di Indonesia.
Henry lebih lanjut menegaskan, “Jadi platformnya berbeda, engine berbeda, jadi memang produk yang berbeda,” ujarnya kepada Otomotifnet di Jakarta (6/6/2024).
“Kalau dari gambar (foto) mobilnya aja sudah berbeda. Namanya memang sama, mulai platformnya, enginenya sampai chief engineernya berbeda. Timmingnya juga berbeda,” beber Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT TAM di kesempatan yang sama.
Jadi, lanjut Anton, Yaris Cross di Jepang itu keluar sebelum tahun 2020. “Kalau di Indonesia kan baru tahun lalu (peluncuran Mei 2023). Dan negara tujuannya juga berbeda, jadi sama sekali tidak sama,” tegasnya.
Bila membaca data spesifikasi Yaris Cross yang diproduksi dan dipasarkan di Jepang dan sebagian negara Eropa menggunakan platform TNGA (Toyota New Global Architecture).
Untuk mesin mengusung M15A-FKS (1.500 cc bensin) dan M15A-FKX (1.500 cc hybrid).
Sedangkan Yaris Cross di Indonesia yang dibuat di TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) memakai platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture). Lalu mesinnya 2NR-VE (1.500 cc bensin) dan 2NR-VEX (1.500 cc hybrid).
Jika melihat foto mobilnya juga sangat berbeda (foto di bawah ini).
"Case tidak ada isu soal quality, safety maupun emisi. Dan kalau di Indonesia, produk kita selalu melalui proses homologasi sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Indonesia," ujar Henry lagi.
Editor | : | Panji Maulana |
KOMENTAR