Benar-benar memanjakan kenyamanan, bikin bokong enggak akan terasa pedas meski berkendara dalam durasi yang lama.
Nah untuk karakter kedua suspensi, yang depan terasa sedang, bukan yang terlalu empuk atau keras, memberikan redaman dan kenyamanan yang cukup.
Sementara suspensi belakang karakternya lebih empuk, meski dalam kondisi setelan pre-load standar di posisi kedua dari yang paling empuk.
Baca Juga: Futuristik dan Punya Spek Dewa, Motor Listrik Zeeho AE8 Sabet Piala di OTOMOTIF Award 2024
Buat Tester OTOMOTIF yang berpostur 173 cm bobot 65 kg sudah terasa pas.
Karakter handling ternyata lebih cocok buat kondisi jalan yang lancar dan lebih banyak jalan lurus.
Sesuai dengan aliran motornya yang punya jarak sumbu roda panjang, 1.540 mm dan sudut suspensi depan yang lebar.
Jika dipakai di jalan yang padat seperti di lalu-lintas Jakarta dan sekitarnya ketika pagi dan sore hari, maka akan sulit untuk berkelit di antara kepadatan mobil yang antre di kemacetan.
Lalu kalau ketemu jalan yang banyak dihiasi tikungan, karakternya saat membelok seperti oversteer, roda depan seperti menarik ke dalam.
Sehingga justru harus ditahan atau counter steering agar tidak berlebihan.
Dan karena ukuran ban depan lebih lebar, menggerakkan setang memang jadi tak seringan V16 versi lama.
Catatan tambahannya karena motor cukup rendah, ketika membelok tajam maka jangan kaget jika pijakan kaki akan sangat mudah bersentuhan dengan jalan.
Ketika masih awal-awal pemakaian pasti akan sering kaget ada suara “srookkk”!
Editor | : | Antonius Yuliyanto |
KOMENTAR